Berita Nasional

Kini Giliran Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran Didesak Dinonaktifkan, 'Janggal Jika TIdak'

Kasus penembakan yang terjadi dikediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo tampaknya memakan sejumlah pihak.

Editor: Slamet Teguh
ist
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo menangis dipelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus penembakan yang terjadi dikediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo tampaknya memakan sejumlah pihak.

Sejumlah perwira polisi diketahui, kini dinonaktifkan.

Kini yang terbaru, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran yang didesak untuk turut dinonaktifkan.

Seperti diketahui, suda ada tiga perwira Polri yang satu di antaranya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dinon-aktifkan terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Meski begitu, ada satu nama perwira lain yang disebut-sebut harus dinon-aktifkan juga dalam kasus kematian Brigadir J. Dia adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menyebut Irjen Pol Fadil Imran seharusnya juga ikut dinon-aktifkan dalam kasus kematian Brigadir J

"Sangat janggal bila Kapolres Metro Jaksel Kombes Budi Herdi dinon-aktifkan, sedang Irjen Pol Fadil Imran tidak dinon-aktifkan," kata Bambang Rukminto kepada Tribunnews.com, Minggu (24/7/2022).

Permintaan ini dilakukan setelah beredar video Irjen Pol Fadil Imran dan Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Pol Ferdy Sambo berpelukan saat kasus itu bergulir.

"Sorotan masyarakat tentu akan mengarah pada obyektifitas Kapolda Metro. Secara etika memang tidak bisa dibenarkan seorang penyidik utama dan penanggung jawab penegakan hukum bertemu dengan seseorang yang terlibat dalam sebuah kasus pidana," ucap Bambang Rukminto.

"Kalaupun pertemuan itu sekedar bentuk simpati kepada yunior, harusnya bukan dalam pertemuan resmi antar pejabat Polri yang diekspose seperti itu tetapi lebih personal," sambung Bambang Rukminto.

Menurut Bambang Rukminto, Kombes Budhi merupakan bawahan Irjen Fadil Imran.

Sudah semestinya, Fadil mengetahui informasi soal kasus tersebut.

"Sangat aneh bila semua tindakan Kapolres Metro Jaksel bukan tanpa supervisi dan sepengetahuannya," ucapnya.

Di samping itu, Bambang Rukminto juga mempertanyakan pelimpahan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya. 

"Publik akan melihat conflict of Interest Kapolda Metro disini sangat tinggi, dan terindikasi memiliki hubungan personal dengan Irjen Sambo seperti yang ditunjukkan dalam video," ungkap Bambang Rukminto. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved