Berita Nasional

Susno Duadji : Jangan Salahkan Kapolres Jakarta Selatan, Apa Disampaikan Bohong, Terungkapnya Gini

Mantan Kabareskrim Komjen Purn Susno Duadji kembali berbicara mengenai kasus heboh polisi tembak polisi berujung tewasnya brigadir J.Diketahui briga

Editor: Moch Krisna
Youtube Polisi Oh Polisi/IST
Eks Kabareksirm Komjen Purna Susno Duadji Minta Publik Tak Salahkan Kapolres Jakarta Selatan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Mantan Kabareskrim Komjen Purn Susno Duadji kembali berbicara mengenai kasus heboh polisi tembak polisi berujung tewasnya brigadir J.

Diketahui brigadir J merupakan ajuan dari Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo tewas ditangan Bharada E setelah terlibat adu tembak.

Kejadian adu tembak Brigadir J dan Bharada E lantaran dipicu tindakan pelecehan terhadap Putri Chandrawathi istri Irjen Ferdy Sambo.

Banyak kejanggalan yang muncul atas kematian Brigadir J membuat banyak pihak berkomentar.

Salah satunya mantan Kabareskrim Komjen Purn Susno Duadji menyoroti soal tudingan rekayasa kematian brigadir J.

Baca juga: Nasib Kombes Budhi Herdi Susianto Terancam Dicopot, Polri Timbangkan Masukan Keluarga Brigadir J?

Lewat konten terbarunya di Youtube Polisi Oh Polisi, Susno Duadji diminta menjawab soal tudingan masyarakat soal penjelasan awal Divisi Humas polri dinilai bohong alias tidak benar terkait insiden tersebut.

Mantan Kepala Bareskrim Polri, Susno Duadji saat diwawancarai oleh Kompas TV di kediaman pribadinya di Puri Cinere, Jalan Cibodas I, Depok, Jawa Barat, Kamis (6/12/2012) lalu
Mantan Kepala Bareskrim Polri, Susno Duadji saat diwawancarai oleh Kompas TV di kediaman pribadinya di Puri Cinere, Jalan Cibodas I, Depok, Jawa Barat, Kamis (6/12/2012) lalu (KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

Pernyataan itu diucap Irjen Pol Purn Bekto Suprapto meminta Susno Duadji memberikan pandangannya.

Susno Duadji lantas  menyakinkan siapapun kalau tim khusus polisi akan segera memberikan titik terang kasus Brigadir J ,dilansir Youtube Polisi Oh Polisi.

"Kalau sebagai Reserse yang matang, yang dewasa yang jempolan justru bagus sekali," kata Susno Duadji, Rabu(20/7/2022).

"Jadi jangan menyalahkan divisi humas, jangan menyalahkan Polres Jakarta Selatan, apa yang disampaikan bohong,karena terungkapnya gini" katanya.

Dikatakannya kalau tim khusus yang menangani Brigadir J dan Bharada E profesional.

"Justru itu yang diharap, banyak orang berbohong, kemudian dicatat dijelaskan dengan kebohongan ini loh kamu ketahuan," jelasnya.

Lalu Susno Duadji ingat saat ada saksi dan keterangan yang dimintai penjelasan.

Baca juga: Susno Duadji Sebut Semakin Terperiksa Bohong Semakin Ketahuan Soal Kasus Brigadir J: Kamu Ketahuan

"Apakah bersedia jadi diperiksa sebagai tersangka, atau saksi, bersedia selesai itu apakah sudah betul mendapatkan tekanan atau tidak, setelah itu kita simpan berita acara kita periksa saksi periksa ini," ujarnya.

Menurutnya kalau semakin banyak kebohongkan semakin bagus.

"Makin banyak kebohongan makin bagus,jadi Tim Humas tidak bohong, Polres Jakarta Selatan tidak bohong," jawabnya.

Irjen Sambo Dinonaktifkan

Para mantan jenderal polisi turun gunung ingin mengungkap kejanggalan kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Sebut saja Komjen purn Susno Duadji, Irjen purn Aryanto dan banyak lagi ahli militer lainnya yang menilai kejanggalan atas kematian Brigadir J

Bahkan para mantan jenderal juga memberikan saran agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Irjen Ferdy Sambo dari Kadiv Propam.

Kapolri disebut mendapat masukan dan hasil analisis dari penasihat ahli serta sejumlah eks Kabareskrim Polri terkait kasus kematian Brigadir Polisi Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Baca juga: Sosok Kombes Budhi Herdi eks Penyidik KPK, Keluarga Brigadir J Usul Kapolres Jaksel Dicopot Kapolri

Sebagaimana diberitakan, menurut polisi, Brigadir J tewas di rumah dinas Kadiv Propam Polri yang kini nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.

Menurut polisi, Brigadir J tewas setelah sempat terlibat baku tembak dengan rekannya, Bharada E.

Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo
Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo (Kolase Tribun Jakarta/istimewa)

“Penasihat ahli Kapolri, Pak Irjen Pol (Purn) Sisno Adiwinoto, beliau juga selalu menyampaikan hal-hal yang sifatnya masukan dari masyarakat. Termasuk dari internal Polri sendiri, keluarga besar Polri, kami purnawirawan, kemudian kami juga dari IPI itu menyampaikan dan itu ditampung oleh Pak Kapolri,” ucap mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Begini Nasib Irjen Pol Ferdy Sambo Jika Tak Terbukti Terlibat Kasus Penembakan Brigadir J

“Pak Kapolri itu juga menerima dari penasihat ahli yang memang, saya juga kan mantan orang reserse, dari mantan-mantan Kabareskrim, itu analisa kita saja, itu kita sampaikan ke Bapak Kapolri dan mungkin saya kira akan jadi bahan dari tim investigasi independen untuk mengembangkan kasus ini.”

Dalam keterangannya, Ito meyakini Kapolri tidak akan mengorbankan institusi untuk melindungi orang-orang yang diduga terkait dengan kasus tewasnya Brigadir J.

“Pasti Pak Kapolri juga tidak ingin untuk mengorbankan institusi, untuk melindungi orang-orang yang mungkin terkait ya, saya kira itu yang bikin kita harus optimis,” ujar Ito.

Apalagi, sambungnya, tewasnya Brigadir J sudah menjadi atensi publik hingga Presiden Joko Widodo.

“Ini kan sudah menjadi atensi publik, menjadi atensi Bapak Presiden, Bapak Menko Polhukam, kemudian juga Pak Kapolri merespon untuk membentuk tim khusus,” ucap Ito.

Sebagaimana diberitakan, Kapolri telah menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam Polri pada Senin (18/7/2022) malam.

Penonaktifan Irjen Ferdy Sambo tersebut berkaitan dengan proses penyelidikan kasus saling tembak antara dua anggota Polri, Bharada E dan Brigadir J, di rumah dinas Ferdy.

“Oleh karena itu malam hari ini kita putuskan untuk Irjen Pol Ferdy Sambo, untuk sementara jabatannya dinonaktifkan, dan kemudian jabatan tersebut saya serahkan pada Pak Wakapolri,” tuturnya.

Kapolri menyebut, pihaknya melihat bahwa ada spekulasi-spekulasi berita yang muncul, yang tentunya ini akan berdampak terhadap proses penyidikan yang Polri lakukan.

“Untuk selanjutnya tugas dari Divisi Propam akan dikendalikan oleh bapak Wakapolri.”

Penonaktifan ini, lanjut Kapolri, tentunya juga untuk menjaga agar hal yang sudah dilakukan selama ini terkait dengan masalah komitmen untuk menjaga objektivitas, transparansi dan akuntabel, benar-benar terjaga.

“Agar rangkaian dari proses penyidikan yang saat ini sedang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik.”ujarnya

Baca berita lainnya di Google News

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved