Bharada Richard Elizier

Diduga Akun IG Bharada Richard Elizier Pudihang Lumiu Ramai Diserbu Netizen : Jadilah Kesatria

Diduga akun Instagram milik Bharada Richard Elizier Pudihang Lumiu alias Bharada E ramai diserbu netizen.

ist twitter NamaKu_mei
Brigadir J tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo penembakan dilatari Brigadir J lakukan pelecehan terhadap drg Putri Candrawathi dinilai Politisi PDI Perjuangan penuh kejanggalan. 
TRIBUNSUMSEL.COM - Diduga akun Instagram milik Bharada Richard Elizier Pudihang Lumiu alias Bharada E ramai diserbu netizen.

Netizen banyak yang komentari akun instagram @r.lumiu milik Bharada Richard Elizier Pudihang Lumiu.

Salah satu yang berkomentar adalah netizen pemilik akun hayxxx, ia berkomentar

Jadilah kesatria cuk, buka mulutmu sbg ksatria, jgn jadi laki2 yg ngumpet dalam rok aja bisanya.

adilah kesatria cuk, buka mulutmu sbg ksatri123
Salah satu yang berkomentar adalah netizen pemilik akun hayxxx, ia berkomentar :  Jadilah kesatria cuk, buka mulutmu sbg ksatria

Sebelumnya, nama lengkap Bharada E dibongkar oleh akun Twitter @BuronanMabes.

Dalam cuitannya akun tersebut membongkar fakta siapa Bharada E.

Beberapa hari ini Polri dan Media, terus membahas Bharada E. Tapi sampai saat ini hanya inisial E.

Polri masih menutup inisial E, sementara Media terus menunggu untuk mengetahui siapa Bharada E ini.

Apa harus netizen dulu yg mengungkap sosok Bharada E ini ?

Kita mulai aja ?

Polri menjelaskan bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan kepada Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo. Kemudian Brigadir J menodongkan "Pistol" ke Putri, Putri ber "TERIAK"

"TERIAKAN" Putri didengar oleh Bharada E, dari situlah disebutkan terjadi "BAKU TEMBAK"

Dalam baku tembak tersebut, Brigadir J tewas dan Bharada E selamat. Bukan hanya Brigadir J yang tewas, CCTV di Rumah Ferdy Sambo juga Tewas.

Publik bertanya tanya, bagaimana Brigadir J tewas dalam Baku Tembak tersebut. Sedangkan Brigadir J adalah seorang Sniper terlatih ?

Spt diketahui Brigadir Nofriansyah Yosua (Brigadir J) adalah Sniper terlatih, bagaimana mungkin bisa kalah adu tembak oleh seorang Bharada E yg pangkatnya lebih rendah dari Brigadir J.

Secara awam harusnya Bharada E yang tewas, tapi sebaliknya Bharada E tak terluka sedkitpun

Kembali Polri memberikan alasan :

- Bharada E ini adalah salah satu instruktur vertical rescue, yaitu pelatih teknik evakuasi dari titik rendah menuju titik tinggi, atau sebaliknya.
- Disebut jg Bharada E Pelatih Menembak terbaik di Brimob.

Jadi wajar jika Bharada E selamat.

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat kelahiran November 1994, pernah menjadi sniper/penembak jitu saat bertugas di Jambi dan beberapa daerah rawan.

Sementara Bharada E kelahiran May 1998, disebut sebagai Ahli Vertical Rescue. Bahkan terakhir ditambah sebagai Pelatih Menembak.

Ahli Vertical Rescue biasanya dimiliki oleh mereka yang gemar panjat tebing, mereka berlatih menggunakan Wall Climbing.

Untuk alasan ini, masih bisa diterima logika. Tp disebut sebagai Pelatih Menembak Brimob terbaik, ini yg masih bingung

Apa hubungannya dengan Bharada E ?

Inilah Bharada E

a.k.a Eliezer sebelum menjadi Polisi.

Lengkapnya : Richard Eliezer Pudihang Lumiu - NRP 98050869

Akunnya @richard_lumiu.

CEK POSTINGAN DISINI

Pernah bergabung dalam Federasi Panjat Tebing Indonesia. Dan mewakili FPTI Manado
@FPTI_SULUT dalam kompetisi Panjat Tebing Bolmut.

Kini pertanyaannya adalah :

Apakah mungkin Bharada Richard Elizier Pudihang Lumiu sudah bisa menjadi Pelatih Menembak di Resimen Brimob dalam usia 24 tahun ??

Sekedar pesan kepada Polri, silahkan buat banyak alibi.

Namun ketahuilah...

TAK ADA KEJAHATAN YANG SEMPURNA !!

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) didesak untuk mengusut tuntas kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.

Salah satu desakan tersebut datang dari Indonesia Police Watch (IPW).

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, Polri harus turut memeriksa Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Sebab, berdasarkan locus delicti atau tempat peristiwa perkara, penembakan itu terjadi di rumah Kadiv Propam.

“Pastinya, dengan locus delicti yang ada, maka Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan istrinya akan menjadi orang yang diperiksa oleh tim gabungan yang dibentuk Kapolri tersebut,” kata Sugeng, Rabu (13/7/2022), dikutip dari Kompas.com.

Dalam keterangannya, Sugeng menyatakan IPW juga menyoroti sejumlah hal terkait dengan pengungkapan kasus baku tembak tersebut.

Pertama terkait dengan otopsi terhadap jenazah Brigadir J. Menurut Sugeng, IPW mempertanyakan alasan jenazah Brigjen J diotopsi atau bedah mayat.

Padahal, dalam konstruksi peristiwa dari kepolisian, Brigjen J merupakan pelaku dugaan tindak pidana pelecehan seksual dan pengancaman dengan senjata.

“Bedah mayat tersebut tujuannya untuk apa? Padahal bedah mayat umumnya dilakukan untuk seorang korban kejahatan bukan pelaku kejahatan,” tutur Sugeng.

Selanjutnya, Sugeng juga mempersoalkan kepolisian yang tidak membatasi tempat kejadian perkara (TKP) itu dengan garis polisi.

Padahal, garis polisi bertujuan mengamankan TKP sehingga tidak berubah. Tindakan ini umum dilakukan pada penanganan kasus tindak pidana.

“(Penggunaan garis polisi) tidak dilakukan di rumah Kadiv Propam. Hal ini memunculkan diskriminasi penanganan perkara pidana,” ujar Sugeng.

Seperti diberitakan, insiden baku tembak antarangota polisi terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jum'at (8/7/2022) lalu.

Dalam insiden itu, Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak oleh rekannya Bharada E.

Polisi menyebutkan Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap Putri saat berada di kamarnya.

"Motif Bharada E melakukan penembakan karena membela diri ketika dia mendapat ancaman dari Brigadir J. Dan ini bukan cuma pengancaman penodongan saja tapi dengan tembakan, tentu dia (Bharada E) akan melindungi dirinya," kata Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri Jakarta, Selasa (12/7/2022).

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved