Berita Banyuasin
Warga Pangkalan Balai Banyuasin Diterkam Buaya Ditemukan Terapung di Sungai, Langsung Dievakuasi
Warga Pangkalan Balai Banyuasin diterkam buaya ditemukan terapung di tempatnya terakhir kali hilang. Saat ini jasad sudah dievakuasi.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Yon Ardi (35) warga Pangkalan Balai Banyuasin diterkam buaya ditemukan, Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 21.45. Jenazahnya langsung dievakuasi.
Saat ditemukan warga Pangkalan Balai Banyuasin diterkam buaya sudah meninggal dan mayatnya terapung. Lokasi penemuan di tempatnya hilang ketika menjaring ikan di Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Senin (19/6/2022) sekitar pukul 15.00 lalu.
Camat Talang Kelapa Arifin Nasution ketika dikonfirmasi membenarkan bila korban warga Pangkalan Balai Banyuasin diterkam buaya sudah ditemukan tadi malam dalam kondisi meninggal.
"Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Jenazah korban ditemukan tim pencarian saat sudah mengapung," ujar Arifin, Rabu (22/6/2022).
Lanjut Arifin, bila korban bukanlah warga Talang Kelapa. Korban merupakan pekerja di perkebunan tersebut. Usai bekerja, korban sengaja mencari ikan menggunakan jaring.

Akan tetapi, ketika sedang memasang jaring korban tidak mengetahui bila di sekitar lokasi tersebut ada buaya yang bersembunyi.
"Saya tidak tahu pasti, apa korban ini bekerja di perkebunan PT SIP atau PT KAM," ujarnya.
Usai ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi. Jenazah Yon Ardi langsung dibawa ke rumah duka di Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin.
Sebelumnya, viral seorang warga Pangkalan Balai Banyuasin diterkam buaya. Kejadiannya Senin (20/6/2022) kemarin sekitar pukul 15.00.
Yon Ardi (25), warga Karang Petai Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Banyuasin diterkam buaya saat dirinya sedang mencari ikan di sekitar perbatasan dengan PT KAM blok B Desa Sako Makmur Sembawa Banyuasin.
Berdasarkan informasi, Yon Ardi yang sedang mencari ikan dengan cara menjaring, dan tiba-tiba diterkam buaya. Diduga korban tidak tahu bila ada buaya yang mengintai.
Ketika itu, ada warga yang melihat dan langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada warga lain.
"Informasinya korban ini mencari ikan, pakai jaring. Diduga tidak mengetahui, bila di situ habitat buaya," kata Alfian Kepala BPBD Banyuasin, Selasa (21/6/2022).
Habitat Buaya di Sumsel
Kepala BKSDA Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ujang Wisnu Barata, Jumat (18/6/2021) lalu menuturkan buaya ini saat malam hari lebih aktif karena memang siklus hidupnya pada malam hari. Lalu saat peralihan antara gelap ke terang atau terang ke gelap juga lebih aktif lagi.
"Kenapa sampai ada konflik dengan manusia, karena habitat buaya itu sendiri terganggu misal perubahan fungsi lahan. Awalnya masih ada vegetasi dan lain-lain, kini beralih fungsi," katanya
Menurut Ujang, dengan beralih fungsinya itu kan perlu irigasi, kanal dan lain-lain, sehingga ruang hidup mereka jadi lebih sempit dan kemungkinan bertemu dengan manusia jadi lebih sering.
Untuk itu memang perlu upaya terus menerus untuk mengedukasi masyarakat agar menyadari hal tersebut. Sekali lagi karena perjumpaan dengan manusianya ada, sehingga terjadi seperti itu.
"Sebenarnya karakter buaya kalau habitatnya cukup dia cukup di situ saja. Selain habitat hidup makan, juga perlu area yang cukup untuk bergerak. Lintasannya buaya ini 10 km, terutama untuk yang jantan," ungkapnya.
Menurut Ujang di Sumsel ada dua jenis buaya yaitu buaya muara dan buaya senyulong. Untuk buaya muara lebih lebar dan besar, sehingga dikenal bisa memangsa makhluk hidup. Kalau buaya senyulong mocongnya lebih panjang.
"Buaya muara jangan terjebak namanya, karena buaya muara ini bisa hidup di air asin dan tawar. Diberi nama itu karena sudah banyak kejadian yang memakan korban manusia," katanya
Lalu untuk peta sebaran habitat buaya di Provinsi Sumsel ada di tujuh Kabupaten/Kota yaitu Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Empat Lawang, Lubuklinggau, Musi Rawas dan Palembang. Bukan berarti di Kabupaten/Kota lain tidak ada, ada tapi jarang.
Baca berita lainnya langsung dari google news.