Berita Nasional

Sikap Tegas Gerindra Usai Kadernya Semena-mena Hajar Wasit Saat Tarkam yang Ternyata Anggota TNI

Dalam video yang beredar terlihat Edy Mamat memukul wasit karena memprotes keputusan yang memberikannya kartu merah.

Editor: Slamet Teguh
(Capture Video Kompas TV)
Video yang memperlihatkan aksi Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) memukul wasit saat pertandingan sepak bola viral di media sosial. 

"Sikap kami ya pasti kami panggil dulu, untuk mendengarkan apa alasan dan sebagainya,” ujarnya, Sabtu (11/6/2022).

“Yang pasti kan kejadian itu pertandingan sepak bola ya, di lapangan. Partai kan tidak tahu, dan itu pertandingan pribadi,” imbuhnya.

“Tapi kami akan melakukan pemanggilan terhadap kader. Kami harus tahu dululah," katanya lagi.

Adapun mengenai sanksi, menurutnya hal tersebut akan menjadi ranah kode etik partai.

Sebelumnya, Edy Mamat, anggota dewan DPRD Tangerang Selatan memberikan klarifikasi soal aksi pemukulan yang ia lakukan terhadap wasit, saat bermain di kompetisi tarkam di Turnamen Pakujaya Cup 7.

Saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Edy menjelaskan dirinya tak berniat untuk memukul wasit.

Aksinya justru berupa halauan agar wasit tak perlu memberikan kartu merah pada dirinya, karena ia baru mendapat kartu kuning.

Menurut pemain yang mengenakan nomor punggung 7 ini, dirinya hanya ingin ketegasan dari wasit.

"Dalam pertandingan itu, tim kami berjuang untuk menang,” ujarnya.

“Saya juga kerap dilanggar tapi tak dianggap pelanggaran. Saya tidak menyalahkan wasit karena kondisi lapangan kemarin sangat becek, jadi banyak pelanggaran,” imbuhnya.

“Saya hanya berharap keadilan dari wasit," lanjut Edy.

"Insiden itulah terjadi. Saya protes, diberi kartu kuning. Saya masih protes, wasit mungkin spontan karena tensi pertandingan, jadi saya diberi kartu merah,” ucapnya.

“Saat itu saya ingin menghentikan keputusan wasit, ‘kok saya dikartu merah? Saya bukan mau memukul tapi mau stop keputusan wasit," sambungnya.

Menurut Edy, kejadian tersebut murni hanya ada di lapangan.

Saat pertandingan usai, tak ada dendam pribadi maupun niat untuk protes berlebihan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved