Duel Maut di Prabumulih

Sang Paman Tewas, Kesaksian Pigo Terlibat Duel Maut di Prabumulih, 2 Pelaku Buron

Polisi memburu dua pelaku yang terlibat duel maut dua lawan dua di Desa Karangan Kecamatan RKT Kota Prabumulih.

Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Korban Pigo ketika dirawat di ruang bedah RSUD Prabumulih, Kamis (19/5/2022). 

TRIBUNSUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH- Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIK SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Jailili SH dan Kapolsek RKT Iptu Kosim mengungkapkan  masih memburu dua pelaku.

"Dua pelaku kabur dan masih diburu oleh petugas," tegasnya 

Diberitakan sebelumnya, Duel berdarah dua lawan dua yang menyebabkan satu orang korban tewas terjadi di kota Prabumulih, pada Rabu (18/5/2022) sekira pukul 19.00.

Korban meninggal dunia tersebut bernama Mirwansyah (23) warga Dusun 1 Desa Karangan Kecamatan RKT Kota Prabumulih.

Peristiwa berdarah  itu terjadi di Desa Karangan Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih.

Mirwansyah yang telah beristri dan memiliki satu anak balita itu meregang nyawa dengan luka tusukan di bagian dada sebelah kiri selebar 2 centimeter.

Selain Mirwansyah, Julian Pigo (16) warga Dusun 2 Desa Karangan Kecamatan RKT Kota Prabumulih, juga mengalami luka berat.

 

Kesaksian Pigo 

 

Julian Pigo yang merupakan satu dari dua korban duel berdarah 2 lawan 2 di kota Prabumulih mengungkapkan perkelahian berujung maut itu disebabkan dirinya dan pamannya Mirwansyah (korban tewas) terus menerus dituduh mengintip adiknya yang sedang mandi.

"Jadi beberapa waktu lalu kan ada adik iparnya bersama istri sedang mandi di sungai, lalu saya bersama adik dan bapak saya mandi juga ke sungai tapi dituduh ngintip oleh adik ipar pelaku, padahal kami baru datang," ungkap Pigo ketika dibincangi di ruang bedah RSUD Prabumulih, Kamis (19/5/2022).

Pigo mengatakan, lantaran dirinya bersama bapak dan adiknya tidak senang dituduh ngintip lalu adik pelaku memanggil pelaku bersama keluarganya yang lain.

"Saat itu ada 6 orang yang datang dan semuanya membawa Sajam (senjata tajam-red) tapi saat itu mereda dan tidak terjadi ribut, kejadian itu bulan kemarin," bebernya.

Lalu kata Pigo, dengan kejadian itu diduga pelaku dendam dengan dirinya dan keluarga yang selalu mengolok jika ia mengintip wanita mandi.

"Malam itu dia datang dengan keponakannya dan terjadi ribut, lalu pelaku ngomong kalau melawan kita duel. Terus terjadi perkelahian dan pelaku W membacok paman saya Mirwansyah," jelasnya.

Melihat itu, Pigo langsung memukul dan menarik pelaku W namun dibalas dengan hujaman di leher dan dada dibantu pelaku lainnya inisial D yang membacok lengan kirinya.

"Awalnya tidak ada rasa, setelah saya raba ternyata berdarah. Saya langsung lari, mereka membacok paman saya di dada, dibawa ke RS Fadillah dan meninggal dunia," kata Pigo.

Baca juga: Kemenkumham Sumsel Akan Buka Unit Kerja Keimigrasian di Prabumulih

Disinggung apakah sudah mengenal lama pelaku dan apakah sering berbincang, Pigo mengaku dirinya baru kenal dengan pelaku dan keluarganya karena penduduk datangan.

"Yang ribut sebetulnya saya tapi paman membantu, sebelumnya tidak pernah ribut. Malam itu mereka langsung nyerang paman makanya saya tarik dan saya dibacok lalu saya kabur malah paman jadi korban," bebernya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved