Berita Palembang

Cegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Sumsel Perketat Distribusi Hewan Ternak

Pemprov Sumsel memperketat akses keluar-masuk pendistribusian hewan ternak untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak.

Dokumentasi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau Sumsel
Pengambilan Sample liur sapi di Kelurahan Margo Rejo, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan diduga (suspect) terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati


TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Sebagai antisipasi untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), maka Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memperketat akses keluar-masuk pendistribusian hewan ternak di Sumsel.

"Kita sudah membuat Surat Edaran Peningkatan Kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku, sebagai langkah untuk pengetatan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi, Kamis (12/5/2022).

Menurutnya, dalam Surat Edaran tersebut menginstruksikan kepada seluruh petugas kesehatan hewan di 17 Kabupaten/Kota untuk melakukan pembatasan lalu lintas hewan rentan, produk hewan dan media pembawa penyakit yang beresiko tinggi mulai dari perbatasan antarprovinsi.

"Petugas dilapangan sudah bergerak mulai dari petugas kesehatan hewan, tim laboratorium memonitoring ke peternakan, termasuk bersama dengan aparat kepolisian mendapingi proses pemeriksaan surat kelengkapan hewan yang didistribusikan disetiap perbatasan," katanya

Ruzuan mengatakan, hasil dari monitoring petugas dilapangan akan dipaparkan dalam rapat koordinasi terpadu seluruh instansi terkait untuk dievaluasi dan menentukan tindakan selanjutnya.

"Berdasarkan pemeriksaan dari tim dilapangan, memang menemukan hewan ternak sapi yang bergejala klinis seperti terpapar wabah penyakit PMK, yakni di Kota Lubuk Linggau," katanya.

Menurutnya, hasil temuan tersebut sedang dalam pemeriksaan uji laboratorium untuk memastikan apakah hewan ternak itu benar-benar terpapar penyakit PMK.

"Memang ada ditemukan, tapi belum dapat dipastikan. Karena sampelnya masih diperiksa di laboratorium yang ada dibawah Kementerian Pertanian untuk diuji klinis," jelasnya.

Baca juga: 10 Ekor Sapi di Lubuklinggau Diduga Suspect PMK, Sampel Dikirim ke Surabaya

Sementara itu Ketua PDHI Sumsel Jafrizal menambahkan, Sumsel merupakan daerah transit yang mendatangkan hewan ternak sapi dari luar daerah.

"Dengan demikian masyarakat khususnya kalangan peternak diimbau untuk memperketat protokol pengendalian dan penanggulangan PMK," katanya 

Jika menemukan ternak dengan gejala klinis PMK seperti lepuh di mulut dan kaki segera laporkan ke petugas terkait. Lalu pastikan ternak yang rentan di daerah wabah untuk tetap di kandang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved