Berita Lubuklinggau

10 Ekor Sapi di Lubuklinggau Diduga Suspect PMK, Sampel Dikirim ke Surabaya

10 ekor sapi milik peternak di Kelurahan Margo Rejo, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan diduga (suspect) terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Dokumentasi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau Sumsel
Pengambilan Sample liur sapi di Kelurahan Margo Rejo, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan diduga (suspect) terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

TRIBUNSUMSEL.COM,LUBUKLINGGAU-Sebanyak 10 ekor sapi milik peternak di Kelurahan Margo Rejo, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan diduga (suspect) terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Abdullah Fikri mengaku  pihaknya mendapat laporan dari tim Inseminasi Buatan (IB) ternak, bahwa ada ternak sapi yang mati mendadak, milik peternak di Margo Rejo. 

"Informasi awal itu, diterima  Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau pada Senin (9/5), malam. Selasa (10/5) pagi tim kita dokter hewan Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, langsung mengecek ke lapangan," ungkapnya pada wartawan, Kamis (12/5/2022).

Dia menuturkan dari cerita peternak tersebut, ada empat ekor sapi yang telah mati mendadak.

Kemudian lima ekor dipotong paksa karena sakit, kemudian masih ada satu ekor sapi yang masih hidup, dan mengalami sakit, dengan gejala mirip PMK.

"Satu sapi itu masih sakit hingga sekarang. Yakni seperti sariawan di sekitar mulut, lidah seperti melepuh, mengeluarkan banyak lendir dan sela kuku mengalami nanah. Satu ekor sapi ini sudah diambil sampel, dan telah dikirim ke Balai Veteriner (dokter hewan) Lampung," ungkapnya.

Saat ini, masih menunggu hasil lab dari Balai Veteriner Lampung.

Yang kabarnya sampel masih akan dikirim ke laboratorium yang ada di Surabaya.

"Tim dinas peternakan dari Provinsi Sumatera Selatan juga telah melakukan peninjauan ke Lubuklinggau," katanya.

Dia menjelaskan PMK ini sangat mudah menular.

Hanya saja tidak menular ke manusia.

Meski begitu, manusia bisa menjadi perantara penularan, jika telah kontak dengan ternak sakit, lalu kontak lagi ke ternak yang sehat. 

"Jadi penularan tidak hanya antar hewan ternak, juga bisa melalui perantara manusia. Jadi kita tidak bisa sembarang sentuh," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved