Kebakaran di Boom Baru Palembang

'Anak-anak Kami Mau Sekolah, Bajunya Tidak Ada',Cerita Korban Kebakaran di Lorong Manggar I Boombaru

Kebakaran di kawasan padat penduduk Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Manggar I Kecamatan IT II Palembang meninggalkan duka mendalam seluruh korban.

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Cerita korban kebakaran di Lorong Manggar I Boombaru Palembang. Warga melintasi sisa-sisa kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Manggar I Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan IT II Palembang, Jumat (13/5/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - 'Anak-anak kami mau sekolah, bajunya tidak ada', cerita korban Kebakaran di Lorong Manggar I Boombaru Palembang. 

Kebakaran di kawasan padat penduduk Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Manggar I Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan IT II Palembang meninggalkan duka mendalam bagi seluruh korban.

Dari data petugas Damkar, disebutkan total 14 rumah dan 3 bedeng menjadi korban kebakaran ini.

Nuraini (41) salah seorang warga terdampak kebakaran, tak kuasa menahan tangis saat mengingat detik-detik menegangkan yang sudah mereka alami.

Diketahui, api pertama kali muncul dari rumah kontrakan dua lantai semi permanen yang sudah tiga tahun dihuni Nuraini bersama suami dan anaknya.

"Untung kami dengar teriakan tetangga, manggil-manggil katanya sudah ada api. Posisinya kami sekeluarga lagi tidur. Kalau tidak diteriaki tetangga, mungkin kami sudah habis (terbakar)," ujarnya, Jumat (13/5/2022).

Api pertama kali muncul dari lantai dua kontrakan yang ditinggali Nuraini dan keluarganya.

Kebakaran itu terjadi habis magrib, disaat Nuraini bersama suami dan dua anaknya sedang terlelap tidur di lantai satu.

Mendengar teriakan tetangganya, Nuraini bersama suaminya langsung bergegas keluar rumah dengan membawa kedua anak mereka.

"Tidak kepikiran mau bawa apa-apa lagi. Cuma baju di badan," ucapnya.

Nuraini bercerita, dihabis magrib itu mereka sedang beristirahat.

Penyakit maag kronis yang sudah lama dialami suaminya kembali kambuh sejak beberapa hari terakhir.

Akan tetapi, di hari itu rasa sakit yang sebelumnya dirasa sudah sedikit reda.

Sehingga suaminya yang beberapa hari terus merasa sakit akhirnya dapat tidur dengan nyenyak.

"Ya kami yang lihatnya begitu, jadinya ikut tidur juga," ucapnya.

Diduga kebakaran ini terjadi karena korsleting listrik dari lantai dua.

Nuraini mengaku sangat tidak menyangka musibah tersebut akan dia alami.

Apalagi selama ini mereka juga tidak merasa ada keanehan di kontrakan yang mereka sewa.

"Tidak ada turun listrik, bau kabel terbakar juga tidak ada. Waktu itu juga saya tidak lagi masak. Tidak ada pikiran bakal ada yang begini," ungkapnya.

Baca juga: Polwan Suci Banjir Dukungan, Warga Minta ASN OKI Selingkuh Dipecat, Kirim Karangan Bunga ke Pemkab

Kini Nuraini sangat bingung untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Untuk sementara waktu mereka terpaksa tinggal menumpang di rumah kerabat mereka yang tak jauh dari lokasi kebakaran.

Suami Nuraini bekerja sebagai buruh namun kerap kali mengalami sakit maag kronis yang sudah lama dia derita.

Sedangkan Nuraini hanya ibu rumah tangga yang fokus mengurus keluarga.

Dalam kebakaran ini tidak ada harta yang bisa mereka selamatkan.

Hatinya terasa semakin pilu ketika mendengar anaknya bertanya bagaimana bisa sekolah sebab baju maupun seluruh buku pelajaran miliknya sudah hangus dilalap si jago merah.

"Saya bilang, sudah nak jangan dipikirkan dulu soal baju sama buku sekolah. Bersyukur kita bisa selamat," katanya yang makin tak kuasa menahan tangis.

Nuraini bersama warga yang terdampak kebakaran tentu sangat berharap adanya bantuan.

"Ya kalau ada, tolong bantu kami. Anak-anak kami mau sekolah, bajunya tidak ada," ucapnya dengan terisak.

Baca berita lainnya lainnya langsung dari google news

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved