Berita Palembang

Omset Penjualan Pempek Palembang Naik 50 Persen Selama Mudik dan Balik Lebaran

Kartini, Pemilik Pempek Syamil mengatakan omset naik 50 persen dari hari biasa saat arus mudik dan arus balik lebaran. 

Penulis: Hartati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Pemudik tengah membeli pempek di toko Pempek Syamil milik Kartini, Jumat (6/5/2022). Permintaan pempek untuk dijadikan oleh-oleh mudik dan balik lebaran naik sehingga omset pedagang pempek naik 50 persen. 

TRIBUNSUNSEL.COM, PALEMBANG - Kebijakan mudik yang diperbolehkan pemerintah tahun ini membawa berkah bagi pengrajin pempek karena mereka kebanjiran omset. 

Kartini, Pemilik Pempek Syamil mengatakan omset naik 50 persen dari hari biasa saat arus mudik dan arus balik lebaran. 

"Iya ramai yang beli pempek untuk oleh-oleh baik yang keluar Palembang ke kampung halaman atau yang di luar Palembang dijadikan oleh-oleh saat kembali ke perantauan," kata Kartini, Jumat (6/5/2022). 

Pusatnya kenaikan order pempek di mulai sejak H-5 lebaran dan pasca lebaran permintaan naik hingga Minggu 8 Mei nanti. 

Kartini mengatakan pempek yang dipesan pembeli biasanya minta dibungkus dengan wadah kecil misalnya per 10 biji dengan pilihan pempek kecil satu jenis atau juga campur. 

Belinya dalam jumlah banyak ratusan buah tapi minta dibungkus kecil dan banyak agar nanti mudah membagikannya sebagai oleh-oleh. 

Pempek ini dikemas dengan kemasan vakum sehingga dua hari perjalanan juga masih aman. Sebab tidak ada lagi yang minta dikemas dengan diolesi sagu atau juga minyak. 

"Jadi pempek nya di vakum terus dibungkus kardus, tidak bau karena rapat dan bisa dibawa untuk perjalanan darat dan udara," kata Kartini. 

Dia mengatakan berkah mudik tahun ini bukan cuma dia rasakan sendiri namun juga oleh pengusaha pempek lainnya.

Sebab mereka tergabung dalam Asosiasi Pempek Palembang (Asppek) selalu berkomunikasi dan rata-rata semua anggota juga kebanjiran omset 50 persen dari hari biasanya. 

Jadi sesama pedagang biasanya akan saling pasok bahan baku, plastik vakum hingga kebutuhan lainnya jika ada anggota yang kurang bahan. 

Mahalnya bahan baku karena permintaan pempek naik jelang lebaran dan pasca lebaran yang bertepatan dengan mahalnya harga ikan giling tidak membuat Kartini menaikkan harga jual.

Harga yang dia jual masih sama seperti hari biasa namun memang pendapatan sedikit berkurang. 

"Tidak dinaikkan harganya sebab takut pelanggan enggan beli, jadi kita dapat untung meski kecil namun secara volume cukup karena biasanya kalau hari biasa pembeli cuma beli 100 biji, nah selama musik mudik dan balik lebaran biasanya yang beli pempek dalam jumlah banyak bisa sampai 500-800 biji. Jadi selisih inilah untungnya," kata Kartini. 

Baca juga: Diserbu Warga Saat Libur Lebaran 2022, Ini Harga Tiket Masuk Bird Park Palembang

Bahan baku untuk membuat pempek sebelum lebaran aman dan masih banyak pilihan ikan lautnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved