Liputan Khusus Tribun Sumsel
Bank Indonesia Siapkan Rp 11 Triliun, Di Palembang Warga Rela Antre Panjang Tukar Uang Receh (2)
Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumsel menyiapkan uang kartal Rp 11 Triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran di Sumsel, Babel, Jambi dan Bengkulu.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan menyiapkan uang kartal sebanyak Rp 11 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran di Sumsel dan Bangka Belitung, Jambi dan Bengkulu.
Khusus Sumsel sendiri kebutuhan uang kartal tahun ini naik 14 persen menjadi Rp 6,4 triliun dibanding tahun lalu sebesar Rp 5,6 triliun karena naiknya juga pertumbuhan ekonomi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Erwin Soeriadimadja mengatakan uang kartal itu di persiapkan untuk penarikan secara tunai melalui kantor layanan dan mesin ATM perbankan di wilayah Sumatera Selatan, serta untuk memenuhi kebutuhan uang di wilayah Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu.
Bagi masyarakat di wilayah Sumatera Selatan yang ingin melakukan penukaran uang tunai jelang Idulfitri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan telah mempersiapkan dua bentuk layanan yaitu penukaran uang di perbankan, mulai 4-29 April 2022.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bersinergi dengan perbankan menyiapkan sejumlah 252 titik penukaran di kantor cabang bank umum yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Penukaran uang di Mobil Kas Keliling Bank Indonesia mulai tanggal 6-29 April 2022.
Penukaran uang melalui kas keliling Bank Indonesia kembali hadir setelah vakum dua tahun akibat pandemi.
"Kita imbau masyarakat menukar di bank atau jas keliling saja karena terjamin keasliannya dan juga gratis tidak ada biaya jasa seperti menukar di pinggir jalan," kata Erwin.
Selain menyiapkan uang tunai, Bank Indonesia juga terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai, antara lain QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking, yang dapat meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi.
Usaha Dadakan
Sementara itu usaha dadakan jasa penukaran uang THR, dilakoni Handoko. Boleh dibilang Doko, sapaan akrabnya sedikit terlambat memulai usaha ini, karena baru terpikirkan tiga hari lalu.
"Awalnya ada teman ngajakin join modal. Lalu saya pikir kenapa tidak saya juga membuka jasa penukaran uang ini," kata Doko kepada Tribun.
Alhasil baru Rabu (20/4) lalu, dia beranikan membuat status WA menyediakan jasa tukar uang baru.
"Saya tukar sendiri ke bank, lalu uang tukaran itu saya tawarkan ke kawan-kawan kantor juga tetangga, kalau ada yang membutuhkan," ujar anak muda ini.
Doko sendiri mengaku tak memiliki modal besar untuk membuka jasa tukar uang ini. "Semampunya saja, karena kebanyakan kawan-kawan ini meminta uang kecilnya dulu baru memberi uang penggantinya.