Berita Muratara
Perahu Pemancing Dikabarkan Tenggelam di Pulau Kidak Muratara, Seorang Warga Jambi Hilang
Pria itu diketahui merupakan warga Singkut, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Seorang pria dewasa dikabarkan hilang di Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Pria yang disebut-sebut bernama Sahri (55) diduga hanyut saat memancing ikan di sungai Kutu di Desa Pulau Kidak.
Pria itu diketahui merupakan warga Singkut, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara membenarkan ada warga hilang diduga hanyut di sungai di wilayah Kecamatan Ulu Rawas.
"Iya benar, siang tadi anggota kami yang piket sudah ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan awal dan informasi kronologis," jawab petugas operator Pusdalops-PB BPBD Muratara dikonfirmasi Sabtu (23/4/2022) malam.
Mereka sudah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk membantu mencari warga yang hilang tersebut.
Hingga saat ini warga yang dikabarkan hilang diduga hanyut itu belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.
"Korban diduga tenggelam dan hanyut di sungai, sampai saat ini korban belum ditemukan, masih dicari," katanya.
Baca juga: Mudik Lebaran 2022, Ini Alamat SPBU Pom Bensin di Jalinsum Muratara
Baca juga: Pria 40 Tahun di Muratara Simpan Senpira, Sempat Ingin Digadaikan, Sekarang Ditangkap Polisi
Informasi diterima TribunSumsel.com, pria dewasa yang dikabarkan hilang diduga hanyut tersebut awalnya pergi memancing bersama rekan-rekannya.
Mereka menggunakan perahu masuk ke dalam sungai Kutu yang merupakan anak sungai Rawas di Desa Pulau Kidak.
"Mereka orang Singkut semua, kabarnya bertiga, mereka mancing di sungai Kutu," kata warga setempat, Karno.
Kejadian tersebut dikabarkan terjadi pada Jumat (22/4/2022) malam kemarin.
Perahu yang digunakan para pemancing itu disebut-sebut karam, sehingga mereka hanyut namun satu orang masih hilang.
"Mereka mancing malam-malam, air malam tadi itu mendadak naik (pasang), sungai Rawas saja naik tinggi, apalagi sungai Kutu, mungkin sungainya deras karena pasang, perahu mereka karam, kalau cerita-cerita orang sini begitu," katanya.