Kartini Millenial Award 2022
Cerita Kartini Muda Hebat, Mantan Bankir hingga Mahasiswi, Tatap Dunia Usaha Tumbuhkan UMKM
Sosok Kartini Muda Hebat, mantan bankir hingga mahasiswi. tatap dunia usaha tumbuhkan UMKM kreatif inovatif.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
"Kita juga mengajak ibu-ibu di sekitar saya untuk membuat keripik ini sehingga bisa diolah dan dinikmati masyarakat lebih luas sehingga bisa menambah penghasilan uang belanja ibu-ibu," kata Lilik.
Lilik senang karena produk yang dia buat menjadi satu-satunya produk yang bisa menembus pasar retail Indomaret di Muara Enim.
Produk yang dia buat juga dijual di pusat perbelanjaan dan oleh-oleh Muara Enim.
Lilik biasanya memproduksi 500 buah keripik tahu setiap minggu dan memproduksi 25 kg keripik jamur.
Lilik menjamin keripik yang dia buat tetap enak, gurih dan renyah meski tanpa MSG karena tetap menggunakan rempah berkualitas.
Pelaku UMKM khas Palembang lainnya Bunga Devia Anggraini (26) juga tidak kalah kreatif karena memasarkan produk kain tradisional Palembang secara online.
80 persen penjualan yang dia lakukan dilakukan online sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas bukan cuma menjaring pasar di Palembang saja.
Baca juga: BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Jangan Berhenti Berkreasi
Penasihat women's Crisis Center (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi takjub dengan apa yang dilakukan para perempuan muda bidang UMKM ini.
"Ternyata di Sumsel ini banyak perempuan muda yang hebat-hebat, ini seharusnya diekspos oleh media seperti Tribun agar masyarakat tau, perempuan itu bisa," kata Yeni yang didaulat menjadi juri KMA 2022.
Hal ini juga diakui oleh Isabella SIP, MSi, juri lainnya. Dosen komunikasi Universitas IGM Palembang mengakui apa yang dikembangkan oleh para perempuan muda, membangkitkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain adalah luar biasa.
"Tinggal lagi bagaimana supaya usaha ini bisa terus maju, konsisten dan berkelanjutan, jangan sampai nanti tidak bertahan karena persaingan atau kendala yang menghadang. Jadi harus terus belajar, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha," katanya.
Yeni menambahkan, UMKM yang dikelola perempuan muda juga dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dan berkreasi. "Misalnya saya nih, basic nya saya gak suka minum jamu, karena baunya atau rasa pahitnya.
Nah ini tentu tantangan bagi Utari, bagaimana menembus pasar yang tidak suka jamu ini menjadi suka, jadi tidak hanya memenuhi kebutuhan orang yang suka minum jamu saja," kata Yeni memberi contoh.
Baca berita lainnya langsung dari google news.