Berita Nasional
Panggil Seluruh Menteri ke Istana, Jokowi Reshuffle Kabinet Rabu Pon Hari Ini ?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem ini menegaskan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
Sebelumnya juga diberitakan bahwa Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto membenarkan isu bahwa partainya akan mendapat jatah posisi di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Bima bahkan menyebut bahwa PAN akan akan mendapat dua posisi, yakni 1 kursi menteri dan 1 kursi wakil menteri (Wamen).
"Informasi yang saya dengar begitu," kata pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bogor itu saat dihubungi oleh TribunnewsBogor.com melalui Whatsapp, Jumat (11/3/2022) malam.
Bima menyebut bahwa internal PAN juga sudah sepakat untuk ikut menjadi bagian dari Kabiner Indonesia Maju.
"Internal PAN solid dan sepakat menyerahkan pembicaraan soal itu kepada Ketum (Zulkifli Hasan, red). Ketum PAN yang mengomunikasikan dengan Presiden," ujarnya saat.
Hanya saja saat ditanya siapa kader PAN yang akan mengisi kursi menteri dan wawan di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin itu, Bima mengatakan dirinya belum ada informasi.
Bahkan, dia sedikit menampik ketika disinggung apakah dirinya yang akan mengisi salah satu posisi tersebut.
"Setahu saya enggak ada nama saya. Saya kan masih bertugas di Bogor," kata Bima.
Sebelumnya Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo meyakini akan ada reshuffle kabinet kembali dalam beberapa waktu ke depan.
Namun, soal waktu hanya Presiden Jokowi yang mengetahuinya.
Alasannya, menurut Karyono, jika yang dipanggil menghadap Presiden Jokowi hanya Zulkifli Hasan, itu belum menunjukan sinyal kuat bahwa akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
"Biasanya presiden kalau mau melakukan reshuffle ada sinyal-sinyal yang bisa kita baca. Misalnya mengumpulkan ketua umum partai koalisi dan bertemu dengan partai non-koalisi yang rencananya akan masuk di dalam reshuffle kabinet. Biasanya begitu," kata Karyono saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (9/3/2022).
Sehingga, lanjut Karyono, perlu dilihat kembali indikator-indikator ke depan, sinyal-sinyal politik apa yang bakal terjadi sebelum hari reshuffle.
Apakah, ada pertemuan ketua umum partai koalisi dan lainnya.
"Saya tidak mau terburu-buru menyimpulkan pertemuan Presiden dan Zulkifli Hasan itu sebagai sinyal reshuffle dalam waktu dekat. Perlu di perkuat dengan sinyal-sinyal lain," ucap Karyono.