Berita Nasional

Sikap Tegas Ketua KPK ke Mendag Soal Bimoli, Tropical, Hingga Filma Terkait Kelangkaan Minyak Goreng

Firli Bahuri meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk memanggil para produsen minyak goreng terkait kelangkaan di pasaran.

Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Etalase Minyak Goreng di supermarket Super Indo Palembang, Rabu (16/3/2022) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan bagi masyarakat.

Namun, belakang ini keberadaan minyak goreng sulit dicari.

Meski sekarang ketersediaan sudah ada di lapangan, namun harnya terbilang cukup mahal.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk memanggil para produsen minyak goreng terkait kelangkaan di pasaran.

Permintaan itu disampaikan Firli dalam agenda 'Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi Terintegrasi di Wilayah Bali Tahun 2022' yang disiarkan melalui kanal YouTube Pemerintah Provinsi Bali, Jumat (18/3/2022).

“Faktanya saya bilang Bimoli, Rose Brand, Tropical, Filma enggak ada di lapangan. Ke mana saya bilang. Tinggal panggil saja mereka, ajak bicara kenapa langka,” ucap Firli.

Baca juga: Satlantas Polres Banyuasin Razia Mobil Box di Jalintim, Antisipasi Penyelundupan Minyak Goreng

Baca juga: Emak-emak, Menteri Perdagangan Prediksi Harga Minyak Goreng Kemasan Turun Pekan Depan, Percaya ?

Bahkan Firli menyebut telah melakukan rapat dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Mendag, Dirut Bulog Budi Waseso, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi pada Rabu (9/3/2022).

“Saya bilang sama Pak Airlangga saya rapat masalah migor ini. Waktu itu ada beberapa opsi yang saya sampaikan, saya bilang, satu, kita bangun sistem nasional neraca komoditas, sehingga kita tahu berapa produk kita, berapa kebutuhan kita,” kata Firli.

“Kalau kurang berarti impor, kalau impor siapa pengimpornya, setelah impor, masuk ke Indonesia, apakah digunakan untuk industri atau konsumsi masyarakat, semua terbuka. Yang disebut dengan sistem nasional neraca komoditas. Harga harus dikendalikan,” tambahnya.

Firli mengatakan, andaikan DMO (Domestic Market Obligation) minyak di Indonesia 9.300, sementara di luar negeri 18.300 lebih, maka ada yang salah. Ia menyebut ada pengusaha yang cari untung.

Ia menyarankan Mendag Lutfi agar bekerja sama dengan Polri mengusut penimbunan minyak goreng.

“Karena namanya pengusaha cari untung, saya bilang tertibkan. Sama Mendag saya bilang, bapak harus kerja sama dengan Kapolri, karena penimbunan dan kelangkaan bukan urusan KPK, itu pidum. Kerja, cek” kata Firli.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua KPK Minta Mendag Panggil Bimoli, Tropical, Hingga Filma Terkait Kelangkaan Minyak Goreng.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved