Berita Nasional
PDIP Dukung Jenderal Andika Usai Marah Besar Karena Danpos Koramil Gome Bohong Soal Serangan KKB
Hal itu ia sampaikan terkait insiden kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua
Kebohongan yang dimaksud, kata Andika, apa yang terjadi sebenarnya bukanlah yang dilaporkan Danpos tersebut kepada Komandan Batalyon (Danyon).
Padahal, kata dia, Mabes TNI telah memikirkan dukungan dan perlindungan anggota di lapangan.
Namun demikian, lanjut dia, Danpos tersebut justru mengambil pertimbangan yang sangat pendek.
Hal tersebut ia ungkapkan di kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Jumat (18/3/2022).
"Maksudnya pertimbangan pendek sekali, hanya soal, oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ."
"Dikorbankan semuanya. Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap Danpos ini atau Komandan Kompi."
"Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," perintah Andika.
Baca juga: Teroris KKB di Papua Tadi Pagi Bakar Puskesmas dan Perumahan Guru
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kini Marah Besar Usai Dibohongi Danpos Gome, Akibatkan 3 Prajurit TNI Gugur
Diserang Saat Pergantian Jaga
Tiga prajurit TNI gugur dan satu lagi kritis, usai insiden kontak tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) Papua di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Kamis (27/1/2022).
Tiga prajurit yang gugur tersebut merupakan personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.
Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman.
Sedangkan satu prajurit yang kritis adalah Pratu Saeful.
"Akibat penyerangan brutal KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh, mengakibatkan personel TNI berjumlah tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia."
"Dan satu personel dalam kondisi kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Kamis (27/1/2022).
Aqsha menjelaskan, kejadian bermula saat gerombolan KST menyerang prajurit TNI dari Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh pada pagi hari.