Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Bulan Syaban : Menyikapi Kematian, Dilengkapi Pembuka dan Penutup.

Dalam Mazhab Syafii, khutbah Jumat termasuk salah satu rukun dalam pelaksanaan ibadah Sholat Jumat. Berbagai tema islami bisa dijadikan topik khutbah.

Tribun Sumsel
Contoh Khutbah Jumat Singkat Bulan Syaban 

Yang dikehendaki Allah adalah “ahsanu ‘amalan” (amalan yang lebih baik) biarpun sedikit tetapi berkwalitas, bukan amalan yang banyak tetapi tidak bermutu.

Dengan menonjolkan terlebih dahulu sifat Allah “Al Aziz” (Yang Maha Perkasa) dijelaskan bahwa Allah tidak boleh dipermain-mainkan.

Di hadapan Allah tidak boleh beramal separo hati ataupun ragu-ragu, melainkan berjalan dengan sungguh-sungguh, hati-hati, dan penuh disiplin.
Karena jika tidak demikian, maka Allah SWT akan murka.

Tetapi Allah SWT mempunyai sifat 'Al Ghofur' (Maha Pengampun) atas hamba-hambaNya yang tidak sengaja hendak melanggar hukum Tuhannya dan selalu berniat hendak berbuat amalan yang lebih baik namun tidak mempunyai tenaga yang cukup untuk mencapai lebih baik.

Pada waktu itulah Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya, karena Allah tidak memberati seseorang kecuali sekedar kesanggupan yang ada padanya.

Firman Allah SWT yang artinya berbunyi;

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Surat Al Baqarah ayat 286).

Selanjutnya mari kita perhatikan pesan Ibnu Mas’ud;

Saudara-saudaraku, jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat mati tidak harus tua.

Jangan terpedaya oleh tubuh sehat, karena syarat mati tidak mesti sakit.

Jangan terpedaya dengan harta kekayaan, sebab si kaya tidak pernah menyiapkan kain kafan buat dirinya meski Cuma selembar.

Mari terus berbuat baik, berniat baik, berkata baik, memberi nasehat baik meskipun banyak yang tidak mengenalimu dan tidak suka dengan nasehatmu.

Cukuplah Allah yang mengenalimu lebih dari yang lain.

Jadilah bagai jantung yang tidak terlihat tetapi terus berdenyut setiap saat hingga kita terus dapat hidup, berkarya, dan menebar manfaat bagi sekeliling kita sampai diperhentikan oleh-Nya.

Harta yang banyak, status sosial tinggi, jabatan tinggi tidak dilihat oleh Allah Ta’ala bila hanya akan menjauhkan diri dari ibadah kepada-Nya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved