Berita Prabumulih
Usai Operasi Siswi di Prabumulih Lumpuh, Keluarga Tuntut Rumah Sakit Tanggungjawab
NA (16) Pelajar SMA Negeri di Prabumulih mengalami kelumpuhan pada bagian kaki pasca menjalani operasi ambeien
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH- Sungguh malang nasib dialami NA (16) yang merupakan siswi di salah satu SMA Negeri di Kota Prabumulih.
Warga Jalan Anggrek Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih tersebut mengalami kelumpuhan pada bagian kaki pasca menjalani operasi ambeien.
Akibatnya, kini gadis malang itu hanya bisa terbaring diatas kasur saja dan tidak bisa lagi melakukan aktivitas sekolah seperti sedia kala.
Bahkan untuk melakukan buang air kecil maupun besar terpaksa harus dibantu keluarga untuk ke kamar mandi.
Kondisi ini sudah dialami remaja ini sejak akhir tahun 2021 lalu.
Orang tua korban yakni Usman atau yang akrab disapa Memen mengatakan, peristiwa yang dialami putri kesayangannya itu bermula ketika menjalani operasi ambeien di RS AR Bunda pada Senin (20/12/2021) lalu.
"Saat di operasi anak saya dilakukan bius, lalu setelah menjalani operasi kedua kaki anak kami tidak bisa digerakan (lumpuh). Semula kami mengira masih dalam pengaruh anastesi (Suntik Bius) tapi ternyata meskipun sudah berhari-hari tetap saja tidak bisa digerakan," ungkap Usman saat menggelar konfrensi pers di Sekretariat PWI Kota Prabumulih, pada Selasa (8/3/2022).
Menurut Usman, dirinya bersama keluarga langsung melaporkan hal yang dialami anaknya itu kepada pihak rumah sakit dan dokter yang menangani operasi anaknya itu.
"Lalu pihak rumah sakit langsung melakukan pemeriksaan, bahkan anak kami di rujuk ke RS Mohammad Hoesin Palembang dan RS Siloam untuk dilakukan pemeriksaan serts teraphy," jelasnya.
Namun meskipun sudah dilakukan teraphy dan pemeriksaan ke Palembang, kondisi kesehatan anaknya tak kunjung pulih.
Karena itulah, Usman mendesak dokter dan RS AR Bunda bertanggungjawab atas peristiwa yang dialami anaknya tersebut.
"Kami masih menempuh jalu kekeluargaan, kami mendesak dokter maupun rumah sakit bertanggungjawab. Jika tidak selesai secara kekeluargaan, tentunya kami akan menempun jalur hukum," tegasnya.
Memen mengaku tidak hanya lumpuh namun kaki anak kesayangannya itu sudah mulai mengalami kecil sebelah namun dari pihak rumah sakit tidak kooperatif terhadap apa yang dialami anaknya tersebut.
"Anak kami tidak bisa apa-apa lagi, sekolah saja tidak bisa. Kaki anak saya juga sudah mengecil sebelah," bebernya.
Baca juga: Banyak Belum Kebagian, Warga Prabumulih Keluhkan Operasi Pasar Hanya Tiga Tempat