Berita Prabumulih

Banyak Belum Kebagian, Warga Prabumulih Keluhkan Operasi Pasar Hanya Tiga Tempat

Dinas Perdagangan (Disperindag) Prabumulih sudah tiga kali menggelar tiga kali operasi pasar minyak goreng di Prabumulih

Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Operasi pasar minyak goreng yang digelar Dinas Perdagangan (Disperindag) Prabumulih beberapa waktu lalu. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Tiga kali operasi pasar (OP) dilakukan Dinas Perdagangan (Disperindag) Prabumulih bersama tiga Sub distributor minyak goreng, ternyata dikeluhkan banyak masyarakat kota Prabumulih.

Warga mengeluhkan operasi pasar hanya dilakukan di tiga tempat dan terkesan dadakan tanpa memberitahu sehingga tidak kebagian untuk membeli.

"Kita keluhkan karena hanya di tiga tempat, sementara masyarakat kota Prabumulih ini banyak dan semuanya butuh minyak semua," ungkap Diana yang merupakan satu diantara Ibu rumah tangga yang dibincangi wartawan, Senin (7/3/2022).

Diana mengatakan, selain tidak adil dari segi wilayah menggelar operasi pasar juga terkesan dadakan sehingga tidak bisa ikut antri untuk membeli minyak goreng murah tersebut.
"Mestinya gelar operasi pasarnya di tiap kelurahan dan desa, kami juga susah nyari minyak dan harga mahal," kata ibu berhijab itu.

Hal yang sama disampaikan Rita, ibu rumah tangga lainnya yang mengaku harga minyak di warung-warung saat ini mencapai Rp 19 ribu hingga Rp 24 ribu.

"Saat ini banyak jual minyak tapi mahal, kami pengen juga membeli minyak murah Rp 14 ribu seperti operasi pasar dilakukan pemkot Prabumulih itu, mestinya dijual door to door biar orang kebagian semua. Didata suruh RT RW yang tak mampu karena kalau mampu bisa beli yang mahal," sesalnya.

Menanggapi keluhan warga itu, Ketua DPRD Prabumulih Sutarno SE didampingi Ketua 1 Ir Dipe Anom mengungkapkan pihaknya akan mendorong dinas terkait agar operasi pasar minyak goreng digelar juga di daerah-daerah pedesaan pinggiran kota Prabumulih.

"Dinas terkait dalam hal ini Dinas Perdagangan akan kita dorong agar melakukan operasi pasar di daerah-daerah pinggiran kota Prabumulih," katanya.

Ditambahkan Dipe Anom agar dinas terkait melakukan operasi pasar dengan cara selektif dan kepada masyarakat juga diimbau agar jangan serakah dimana membeli dalam jumlah banyak dan seluruh anggota keluarga ikut antri.

"Sekarang ini banyak kita temui pedagang dadakan dan distributor bisa memberi pembeli dengan porsi kardus, ini semakin banyak orang membeli dalam jumlah banyak ini maka krisis minyak ini tidak akan teratasi. Mestinya kalau sehari kita butuh dua liter ya beli secukupnya, ini kadang ada 4 orang antri dan itu satu keluarga, itu bukan sesuai kebutuhan tapi untuk bisnis," bebernya.

Untuk itu Dipe mengimbau kepada masyarakat agar membeli sesuai kebutuhan sehingga masyarakat lainnya bisa kebagian minyak goreng.

"Kasian masyarakat lain yang belum dapat. Jangan jadikan ajang kesempatan mencari untung," tuturnya.

Baca juga: Dikirim dari Ogan Ilir, Sabu Senilai Rp 200 Juta Gagal Beredar di Prabumulih

Sebelumnya Kepala Disperindag Prabumulih, Muchtar Edi SSos mengungkapkan setelah tiga tempat dilakukan operasi pasar kedepan pihaknya akan kembali menggelar operasi jual minyak goreng seharga Rp 14 ribu.

"Sudah kita lakukan di tiga sub distributor, nanti kedepan akan kita lakukan lagi nantinya," tutur Muchtar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved