Berita Nasional

Sederat Fakta dan Kejadian Kekejaman KKB di Papua Sejak Tahun 2018, Kapendam Bersikap Tegas

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga membeberkan kekejaman gerombolan kriminal separatis teroris (KST).

Editor: Slamet Teguh
Handover Tribun Palu
Foto Ilustrasi - Anggota KKB Papua. 

- 15 September 2021, KST menganiaya enam tenaga kesehatan di Kiwirok Pegunungan Bintang, yang mengakibatkan empat orang luka-luka, satu orang tewas, dan satu dinyatakan hilang.

- Pada Januari 2022, KST kembali menembak Prajurit TNI Prada Giyade Ramadhani Fattah personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH di Pos Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, yang mengakibatkan luka tembak di paha kanan tembus ke belakang.

- 19 Februari 2022, KST menembak anggota Kopasgat TNI AU di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, yang mengakibatkan Praka Firmasnyah tertembak dan luka di bagian bahu.

Serta, menembak karyawan PT Martha Tunggal Teknik (MTT), yang mengakibatkan satu orang tertembak di bagian ketiak.

- 20 Februari 2022, KST membakar pemukiman penduduk tidak berdosa di Distrik Omukia Kabupaten Puncak, saat berlangsungnya kegiatan ibadah Minggu.

- 2 Maret 2022, KST membantai delapan karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT) di Kampung Beoga, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

- 3 Maret 2022, KST menyerang dan menembak aparat TNI Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang sedang memperbaiki saluran air hingga mengakibatkan Prajurit TNI Pratu Heriyanto tertembak di bagian leher.

"Pelanggaran HAM berat terus dilakukan oleh KST, kekejaman selama awal tahun 2022 dijadikan pembenaran oleh KST, dengan kedok berjuang untuk tujuan mulia dan dendam yang tidak masuk akal di luar nalar."

"Nyawa begitu mudah dihilangkan, perbuatan ini sejak dulu dilakukan, bahkan dengan bangganya memamerkan kekejamannya," tutur Aqsha, Jumat (4/3/2022).

Ia mengatakan, aksi teror bahkan pelecehan dan pemerkosaan pun dilakukan kepada warga sipil yang tidak berdosa oleh KST, tanpa memikirkan dampak psikologis dan masa depan korbannya.

Selain itu, aksi kebrutalan KST tersebut belum lagi mengakibatkan korban dari aparat keamanan TNI-Polri yang sedang melaksanakan tugas mengabdi untuk rakyat Papua.

Rangkaian kekejaman yang dilakukan oleh KST di wilayah Papua, kata dia, menjadi buah bibir seluruh masyarakat, karena telah mengabaikan kasih Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia.

Ia pun mengimbau agar mereka sadar dan insaf atas perbuatan yang telah dilakukan selama ini.

"Para tokoh dan semua elemen masyarakat berharap kepada gerombolan KST agar sadar dan insaf menjalani kehidupan beragama,."

"Hidup dengan kasih cinta damai tanpa kekerasan, hidup dengan aman dan nyaman, membangun Papua secara humanis untuk kesejahteraan seluruh masyarakat yang berada di wilayah Papua," beber Aqsha. (Gita Irawan)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul SEDERET Kekejaman KST di Papua Terhadap Warga Sipil dan Aparat Sejak 2018, Diminta Sadar dan Insaf.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved