Berita Nasional
Sederat Fakta dan Kejadian Kekejaman KKB di Papua Sejak Tahun 2018, Kapendam Bersikap Tegas
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga membeberkan kekejaman gerombolan kriminal separatis teroris (KST).
TRIBUNSUMSEL.COM - Pemerintah telah menetapkan KKB sebagai organisasi teroris.
Hal itu tak lepas karena sejumlah ulah yang telah dilakukan oleh kelompok ini.
Kini, KKBpunb kembali berulah.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga membeberkan kekejaman gerombolan kriminal separatis teroris (KST) terhadap warga sipil dan aparat di Papua, sejak 2018 hingga kini.
Berikut ini catatan kekejaman KST yang dibeberkan Aqsha:
- 16 Febuari 2018, KST menembak Mobil LWB di Mil 61 Timika yang mengakibatkan satu karyawan PT KPI Luka luka.
- 22 Maret 2018, KST menembak Pesawat Dimonim Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, yang mengakibatkan seorang kopilot luka-luka.
- 24 Maret 2018, KST membakar gedung SD, SMP, dan rumah sakit di Banti. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
- 13 April 2018, KST menyandera, merampok, dan memerkosa guru di Arwanop Tembagapura. Delapan guru menjadi korban penganiayaan.
- 25 Juni 2018, KST menembak Pesawat Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, yang mengakibatkan seorang pilot mengalami kuka, tiga orang meninggal, dan satu anak luka bacok.
- 2 November 2018, KST menembak warga sipil di Kampung Popome, Distrik Mokoni, Kabupaten Lanny Jaya, yang mengakibatkan seorang tukang ojek meninggal dunia
- 12 November 2018, KST kembali menyerang tukang ojek di Kampung Yiwili, Distrik Wiringgambut, Kabupaten Lanny Jaya, yang mengakibatkan seorang tukang ojek terluka.
- 1-6 Desember 2018, KST membantai pekerja Istaka Karya (pekerja proyek Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak) di Jalan Trans Papua Distrik Yigi, Kabupaten Nduga dan menyerang pos TNI di Mbua.
Peristiwa tersebut mengakibatkan 15 orang sipil meninggal dunia, satu selamat, tiga terluka tembak, serta satu prajurit TNI gugur dan satu terluka.
- 28 Januari 2019, KST menyerang dan menembak rombongan Bupati Nduga di Mapenduma.
- 6 Februari 2020, KST membakar kios warga dan alat berat di Distrik Sugapa Intan Jaya.
- 27 Maret 2020, KST menyerang Koramil Persiapan di Distrik Hitadipa Intan Jaya. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
- 19 Mei 2020, KST menyerang prajurit TNI di Kampung Mbamogo Distrik Homeo Intan Jaya. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.
- 22 Mei 2020, KST menembak petugas medis yang akan melaksanakan tugas menyosialisasikan Covid-19 di Distrik Wandai Intan Jaya.
- 29 Mei 2020, KST menembak masyarakat sipil tidak berdosa di Magataga tanpa sebab.
- 15 Agustus 2020, KST menembak tukang ojek di Intan Jaya tanpa sebab.
- 18 Agustus 2020, KST membakar alat berat di Intan Jaya yang mengakibatkan sejumlah eskavator terbakar.
- 14 September 2020, KST menembak dua tukang ojek di Distrik Sugapa Intan Jaya tanpa sebab.
- 17 September 2020, KST menganiaya masyarakat sipil di Kampung Bilogai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
- 18 September 2020, KST menembak pesawat di Kabupaten Intan Jaya.
- 8 April 2021, KST pimpinan Nau Waker membakar tiga sekolah, yakni SD, SMP, dan SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua.
Aksi teror dilakukan sore hari setelah pada paginya mereka menembak mati seorang guru SD.
Baca juga: Inilah Nelson Sarira Karyawan PTT Satu-satunya Selamat dari Serangan KKB Papua, Berhasil Dievakuasi
Baca juga: Semua Warga Papua Akan Dihabisi Teroris KKB, Jenderal Dudung Pernah Singgung KKB Adalah Saudara
- 17 April 2021, KST memerkosa belasan gadis di Beoga Kabupaten Puncak.
- 4 Juni 2021, KST menembak mati lima warga Puncak, di antaranya Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, Petena Murib (perempuan), dan Nelius Kogoya di Kabupaten Puncak.
- 2 September 2021, KST membunuh dua pekerja yang sedang membangun jembatan di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
- 15 September 2021, KST menganiaya enam tenaga kesehatan di Kiwirok Pegunungan Bintang, yang mengakibatkan empat orang luka-luka, satu orang tewas, dan satu dinyatakan hilang.
- Pada Januari 2022, KST kembali menembak Prajurit TNI Prada Giyade Ramadhani Fattah personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH di Pos Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, yang mengakibatkan luka tembak di paha kanan tembus ke belakang.
- 19 Februari 2022, KST menembak anggota Kopasgat TNI AU di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, yang mengakibatkan Praka Firmasnyah tertembak dan luka di bagian bahu.
Serta, menembak karyawan PT Martha Tunggal Teknik (MTT), yang mengakibatkan satu orang tertembak di bagian ketiak.
- 20 Februari 2022, KST membakar pemukiman penduduk tidak berdosa di Distrik Omukia Kabupaten Puncak, saat berlangsungnya kegiatan ibadah Minggu.
- 2 Maret 2022, KST membantai delapan karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT) di Kampung Beoga, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
- 3 Maret 2022, KST menyerang dan menembak aparat TNI Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang sedang memperbaiki saluran air hingga mengakibatkan Prajurit TNI Pratu Heriyanto tertembak di bagian leher.
"Pelanggaran HAM berat terus dilakukan oleh KST, kekejaman selama awal tahun 2022 dijadikan pembenaran oleh KST, dengan kedok berjuang untuk tujuan mulia dan dendam yang tidak masuk akal di luar nalar."
"Nyawa begitu mudah dihilangkan, perbuatan ini sejak dulu dilakukan, bahkan dengan bangganya memamerkan kekejamannya," tutur Aqsha, Jumat (4/3/2022).
Ia mengatakan, aksi teror bahkan pelecehan dan pemerkosaan pun dilakukan kepada warga sipil yang tidak berdosa oleh KST, tanpa memikirkan dampak psikologis dan masa depan korbannya.
Selain itu, aksi kebrutalan KST tersebut belum lagi mengakibatkan korban dari aparat keamanan TNI-Polri yang sedang melaksanakan tugas mengabdi untuk rakyat Papua.
Rangkaian kekejaman yang dilakukan oleh KST di wilayah Papua, kata dia, menjadi buah bibir seluruh masyarakat, karena telah mengabaikan kasih Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia.
Ia pun mengimbau agar mereka sadar dan insaf atas perbuatan yang telah dilakukan selama ini.
"Para tokoh dan semua elemen masyarakat berharap kepada gerombolan KST agar sadar dan insaf menjalani kehidupan beragama,."
"Hidup dengan kasih cinta damai tanpa kekerasan, hidup dengan aman dan nyaman, membangun Papua secara humanis untuk kesejahteraan seluruh masyarakat yang berada di wilayah Papua," beber Aqsha. (Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul SEDERET Kekejaman KST di Papua Terhadap Warga Sipil dan Aparat Sejak 2018, Diminta Sadar dan Insaf.