Mayat Depan SPBU Sukarami
Pengakuan Azazi Pembunuh Joko Lelono, Berawal Cekcok Dipicu Senggolan Sepeda Motor
Azazi kini hanya bisa menyesali perbuatannya yang sudah menghabisi nyawa Joko Lelono (38) hanya karena dipicu bersenggolan sepeda motor.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
"Awalnya saya tidak tahu itu kena ke tangan saya sendiri. Terus adik saya langsung meluk dari belakang, dia bilang sudah jangan ribut lagi ingat sama yang di rumah," ucapnya.
Namun bukannya mereda, emosi Azazi justru makin memuncak ketika menyadari lengannya mengeluarkan darah akibat tepisan oleh korban.
"Waktu saya tahu luka, saya langsung lepaskan pelukan adik saya. Terus langsung saja Pak saya tikam dia di leher satu kali. Jadinya dia begitu," ujarnya.
Seketika, korban langsung tergeletak bersimbah darah.
Menyadari hal tersebut, Azazi bersama dua saudaranya bergegas pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Dia mengatakan, sempat dikejar oleh beberapa rekan korban namun mereka berhasil melarikan diri.
"Setelah itu saya langsung pulang ke rumah," ucapnya.
Baca juga: Video Asusila Tersebar, Remaja 16 Tahun di Rantau Panjang OI Pukuli Pasangan Hingga Babak Belur
Sebelumnya, unit 3 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel menangkap pelaku pembunuh Joko Lelono (38) pria yang tewas bersimbah darah akibat ditikam di bagian leher tepat di depan SPBU Jalan Letjen Harun Sohar Kota Palembang.
Pelaku bernama Azazi warga Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarami Palembang dan diamankan di tempat keluarganya di Desa Naikan Tembakang, Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (4/3/2022) malam.
Dihadapan petugas, Azazi membenarkan keterangan saksi yang menyebut tindakan pembunuhan itu karena dipicu senggolan sepeda motor saat di jalan raya.
"Dia (korban) hampir nyenggol motor kakak saya, terus kami cek-cok," ujarnya saat menjalani pemeriksaan.
Azazi mengaku sama sekali tidak mengenal korban.
Dia mengaku, disaat itu korban nyaris bertabrakan dengan sepeda motor kakaknya.
Namun dia dibuat kesal lantaran korban seakan tidak ada itikad baik untuk meminta maaf.
"Awalnya cek-cok dulu sama kakak saya. Terus saya mau nengahi, tapi karena dia malah kekeh tidak salah makanya saya emosi," ujarnya.
