Berita Palembang
Tanggapi Minyak Goreng Langka, Disperindag Sumsel: Tak Separah Daerah Tak Ada Sawit
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Rizali, menyebut penyebab kelangkaan minyak goreng di sumsel karena produksi masih terbatas
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Minyak goreng masih menjadi barang yang langka.
Bahkan warga rela antre untuk bisa mendapatkan minyak goreng.
Sudah antre pembeliannya pun harus dibatasi, hanya boleh 2 kg per orang.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ahmad Rizali, sejauh ini kendalanya produksi masih terbatas, karena butuh waktu untuk memproduksinya.
"Di Sumsel tidak separah wilayah lain, memang masih dalam pemulihan kelangkaan tapi tidak separah di daerah yang tidak mempunyai kebun kelapa sawit," kata Rizali, Senin (28/2/2022)
Menurutnya di Sumsel ada produsen cukup besar seperti sinar alam permai (SAP) yang mengcover Sumbangsel.
Lalu Musi Mas, Indokarya Internusa, dan juga disupport Sungai Budi dari Lampung untuk minyak curah.
"Untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, hal yang kita lakukan mengumpulkan sebanyak 20 distributor untuk program melalui domestic market obligation (DMO) ," ungkapnya.
Masih kata Rizali, pihaknya sudah mengunjungi produsen seperti SAP dan nanti DPRD Sumsel juga akan bertemu dengan distributor minyak goreng yang ada di Sumsel untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran distribusi dan kendala apa di lapangan.
Menurutnya, sejauh ini kendalanya produksi masih terbatas, butuh waktu untuk memproduksinya namun sudah mulai disalurkan.
Untuk masyarakat banyak antre ia kondisinya memang saat ini seperti itu, mudah-mudahan kondisi seperti ini segera bisa teratasi dalam waktu dekat.
"Pembatasan pembelian merupakan salah satu strategi agar semua dapat, itu wajar saja dilakukan pembatasan.
Untuk stok belum termonitor ada berapa banyak, karena kini ada produk langsung didistribusikan ke masyarakat," cetusnya.
Untuk itu diimbau kepada masyarakat, diharapankan masyarakat memahami kondisi saat ini.
Pemerintah akan berusaha mengatasi kelangkaan ini, dengan cara memantau proses distribusi yang dilakukan produsen maupun distributor.