Berita Muratara

Kaca Jendela SDN 2 Embacang Baru Muratara Pecah Dilempar Batu, Diduga Pelaku Beraksi Malam Hari

Kaca jendela ruang kelas SDN 2 Embacang Baru Kecamatan Karang Jaya, Muratara pecah dilempar batu.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Kaca jendela ruang kelas SD Negeri 2 Embacang Baru di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), pecah diduga dilempari batu oleh pelaku orang tak dikenal, Senin (28/2/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Kaca jendela ruang kelas SD Negeri 2 Embacang Baru di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), pecah.

Itu diduga dilempari batu oleh orang tak dikenal atau biasa disebut aksi vandalisme dari tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau mau mencuri tidak mungkin, kondisi kaca yang pecah itu sepertinya cuma dilempari batu saja, bukan jendelanya dicongkel, tidak ada yang hilang," kata warga setempat, Budi pada TribunSumsel.com, Senin (28/2/2022).

Ia mengungkapkan sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti itu sejak ia bermukim bertahan-tahun di seputaran sekolah tersebut.

Selama ini, menurut Budi, aman-aman saja, apalagi lokasi sekolah ini cukup ramai karena dikelilingi permukiman warga.

"Sudah bertahan-tahun saya di sini tidak pernah ada kejadian seperti ini, baru kali inilah, bukan tempat sepi ini, lihat sendiri banyak rumah warga," katanya.

Warga setempat lainnya, Kodri mengatakan pecahnya kaca jendela ruang kelas di sekolah itu terjadi sekira pukul 22.30 WIB pada Sabtu malam (26/2/2022).

Ia mengaku benar-benar tidak mengetahui siapa orang yang memecahkan kaca jendela sekolah tersebut.

"Ada tiga kaca yang pecah, kejadiannya sekitar jam setengah sebelas malam, kami di sekitaran sini tidak ada yang tahu pelakunya siapa. Malam itu kondisi sekolah ini gelap, memang ada lampu tapi mungkin putus," katanya.

Ia mengungkapkan sekolah tersebut tidak ada penjaganya karena mungkin selama ini dianggap aman, apalagi berada dikelilingi rumah warga.

Sekolah itu juga tidak ada pagar yang mengelilingi sehingga warga bebas berkeliaran di seputaran bangun fasilitas pendidikan tersebut.

Bahkan, kata Kodri, teras sekolah itu merupakan tempat tongkrongan anak-anak remaja usia sekolah SMP-SMA yang hampir tiap malam main smartphone.

"Kalau habis magrib biasanya memang sudah banyak anak-anak remaja nongkrong di sini main HP, anak SMP-SMA lah. Tapi kami tidak mau menuduh sembarang orang kalau tidak ada bukti, nanti kami berurusan dengan hukum," katanya.

Baca juga: Jual Minyak Goreng di Atas HET Bisa Kena Sanksi, Pemkab Empat Lawang Ingatkan Pedagang

Terpisah, Kepala SD Negeri 2 Embacang Baru, Ermi Wati mengatakan kejadian ini sudah dilaporkannya kepada pemerintah desa setempat.

"Lapor ke Pak Kades sudah supaya bisa ditelusuri, karena ini wilayah desa yang dia pimpin kan," katanya kepada wartawan sebelumnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved