Tahanan Tewas Penuh Lebam
Hanya Dada dan Organ Sensitif yang Tidak Luka, Keluarga Persilakan Polisi Otopsi Jenazah Hermanto
Keluarga almarhum Hermanto tahanan Polsek Lubuklinggau Utara tewas diduga karena penganiayaan menyatakan siap bila jenazah Hermanto akan diotopsi.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
Akan tetapi, lanjut Supriadi, pemeriksaan itu baru sebatas hasil pemeriksaan visum.
Sebab hingga saat ini pelaksanaan proses autopsi masih terganjal izin keluarga korban.
"Karena sebenarnya jika mau lebih akurat seharusnya dilakukan autopsi, tapi yang jadi masalah sekarang keluarganya yang tidak mau diotopsi. Padahal untuk lebih tahu apakah yang bersangkutan punya riwayat penyakit juga bisa diketahui dari autopsi. Jadinya bisa lebih transparan. Tapi keluarganya tidak mau, ya kita tidak bisa memaksa mereka," ucapnya.
Meski begitu, Supriadi juga menegaskan proses penyelidikan terhadap kematian Hermanto masih akan terus didalami.
Propam Polda Sumsel dan Polres Lubuklinggau juga bekerjasama dalam memeriksa lima anggota yang diduga terlibat.
"Belum ada laporan mereka dibawa ke Polda. Pemeriksaan ke anggota masih kita dalami. Jika ditemukan adanya unsur kelalaian, ya kita akan tindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Apa salahnya, pasti akan kita tindak," ungkapnya.
Namun saat ditanya lebih lanjut terkait identitas maupun tugas dari anggota yang diperiksa, Supriadi mengaku belum mendapat data terkait hal tersebut.
"Saya belum dapat inisialnya dari Polres. Tapi yang jelas, pemeriksaan dilakukan ke anggota yang piket saat itu. Intinya ke anggota yang mengetahui, baik itu yang piket ataupun penyidiknya, kita periksa," ujarnya.
"Meski memang ada juga praduga tak bersalah karena kan penyebab meninggalnya kan belum tahu. Tapi tetap anggota tersebut kita periksa," ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.