Mahasiswa UIN RAFA Terancam DO Massal
Polemik UKT Mahasiswa UIN Raden Fatah, DPRD Sumsel Panggil Rektorat dan Perbankan
DPRD Provinsi Sumsel akan memanggil pihak rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Senin (14/2/2022)
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan memanggil pihak rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Senin (14/2/2022) mendatang terkait polemik Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa yang dikabarkan jika tidak melunasi hingga batas waktu tertentu bakal terancam drop out (DO) massal.
Pertemuan diagendakan untuk mencari solusi serta jalan tengah.
Hal ini ditegaskan Ketua Komisi V DPRD Sumsel Susanto Adjis, setelah menerima puluhan mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang mayoritas semester akhir, di DPRD Sumsel, Jumat (11/2/2022).
"Setelah kita mendengar keluh kesah dari adik-adik mahasiswa, kita akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan. Melalui pimpinan dewan kita akan memanggil pihak Rektorat serta Perbankan terkait pembayaran UKT,” kata Susanto, didampingi Wakil Ketua Mgs Syaiful Fadli.
Ia pun meminta para mahasiswa yang menyampaikan aspirasi kepada mereka, untuk bersabar dan mempercayakan hal tersebut kepada para wakil rakyat Sumsel.
“Dihadapan kalian saya pertegas, jangan ragukan kami, karena kami tidak ada beban. Tetapi untuk memanggil rektorat serta perbankan kami memiliki mekanisme yang harus dilalui, yang ada kami akan berkirim surat. Hasil rapat hari ini, kita lampirkan pada pimpinan DPRD, Mudah-mudahan hari ini kita akan berkirim surat kepada Rektorat UIN,” tegasnya disambut aplaus dari puluhan mahasiswa yang hadir diruang Banggar DPRD Provinsi Sumsel.
Sebelumnya, komisi V juga akan meminta kepada mahasiswa untuk membuat kronologis secara tertulis.
“Sehingga kita juga bisa memberikan data akurat kepada Rektorat, berapa jumlah mahasiswa yang keberatan, jurusannya apa saja, semester berapa, sehingga kita berbicara data. Harapan dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Komisi V juga meminta kepada mahasiswa untuk kompak, dan jangan nantinya "masuk angin" saat berjuang.
“Kita berjuang bersama, kami adalah wakil rakyat sudah sepantasya memperjuangkan nasib rakyat dalam hal ini mahasiswa,” jelasnya.
Senada disampaikan Mgs Syaiful Fadli, menurutnya DPRD khususnya komisi V, akan memperjuangkan nasib para mahasiswa.
"Jangan sampai ada yang drop out (DO). Kita secepatnya berkirim surat dan mudah-mudahan ada solusi,” terang dia.
Syaiful Fadli, juga meminta kepada mahasiswa untuk tidak bersikap aneh, dan sampai memaksakan diri untuk bisa melunasi UKT.
“Jangan sampai adik-adik sekalian membuat sikap aneh. Sampai ada yang mau menjual harga diri,” pintanya.
Baca juga: Polemik UKT, Ombudsman Sumsel Datangi UIN Raden Fatah Palembang Pasca Aduan Mahasiswa
Sementara itu, puluhan mahasiswa asal UIN Raden Fatah, menggeruduk DPRD Provinsi Sumsel, kedatangan puluhan mahasiswa untuk mengadukan nasib mereka kepada anggota dewan.
Mewakili ratusan mahasiswa lainnya, mereka keberatan dengan tidak diberlakukannya lagi pemotongan UKT oleh pihak rektorat. Padahal sebelumnya, mahasiswa mendapatkan potongan UKT mulai dari 10, 80 hingga 100 persen.
Perwakilan mahasiswa, Lovi Andiko, menyatakan mereka menyambangi DPRD terkait SK Rektor UIN yang mereka anggap pllin pln.
