Polemik di Desa Wadas
Inilah Profil Desa Wadas, Namanya Trending di Twitter Gegara Polemik Bendungan Bener
Ketika ditambang artinya menghilangkan penghidupan Desa Wadas yang berada di kawasan perbukitan Manoreh tersebut.
Penolakan warga terhadap rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas tak hanya soal penghilangan penghidupan.
Dikutip dari change.org, warga menolak rencana penambangan karena dikhawatirkan, Desa Wadas akan semakin rentan terkena longsor.
Sebab, Kecamatan Bener termasuk di dalamnya Desa Wadas merupakan bagian dari Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor.
Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo 2011-2031.
Selain itu, 28 titik sumber mata air serta lahan pertanian di Desa Wadas juga akan rusak.
Terkait penolakan ini, masyarakat Desa Wadas membentuk paguyuban bernama Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPA DEWA).
Tujuannya untuk menjaga kelestarian alam serta menolak rencana pertambangan batuan andesit yang akan menghancurkan Desa Wadas.
Sementara itu, menurut Wahana Lingkuhan Hidup Indonesia (Walhi), penambangan tersebut merupakan tambang quarry atau penambangan terbuka (dikeruk tanpa sisa).
Rencananya, penambangan ini akan berjalan selama 30 bulan dengan cara dibor, dikeruk, dan diledakkan menggunakan 5.300 ton dinamit atau 5.280.210 kg hingga kedalaman 40 meter.
Dikutip dari walhi.or.id, tambang quarry batuan andesit di Desa Wadas menargetkan 15,53 juta meter kubik material batuan andesit dengan kapasitas produksi 400.000 meter kubik setiap tahunnya.
Jika hal itu terjadi, maka akan menghilangkan bentang alam. Tindakan itu, kata Walhi, tidak ada bedanya dengan memaksa warga untuk hidup dengan kerusakan ekosistem.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah aparat bersenjata lengkap menyerbu dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022) kemarin.
Kedatangan mereka untuk mengawal sekitar 70 petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam rangka pengukuran lahan untuk keperluan querry tambang batuan andesit.
Faktanya, pengukuran lahan ini diwarnai dengan tindakan represif dari aparat. Bahkan sejumlah warga Desa Wadas ditangkap.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal)
Baca berita lainnya di Google News