Berita Nasional

Rekam Jejak Edy Mulyadi yang Viral Gegara Pernyataan Hina Kalimantan hingga Prabowo, Siapa Dia ?

Edy Mulyadi mengatakan bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.

Editor: Weni Wahyuny
Tangkapan Layar YouTube
Edy Mulyadi eks caleg PKS. Namanya viral gegara diduga hina Kalimantan dan Prabowo Subianto 

"Terus terang saya selaku orang Kalimantan merasa tersinggung dengan pernyataan bernada menghina yang dilakukan orang bernama Edy Mulyadi, mengenai Kalimantan dan warganya,” katanya, dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke TribunKaltim.co, Minggu (23/01).

Senator asal Kalimantan Timur (Kaltim) itu pun mengutuk keras pernyataan yang bernada penghinaan terhadap Kalimantan dan warganya.

Mantan politisi Partai Golkar ini juga berharap pihak kepolisian segera menangkapnya, karena telah menimbulkan keonaran dan memancing perpecahan di tengah masyarakat.

“Saya mengutuk keras perbuatannya yang merendahkan harkat dan martabat orang Kalimantan.

Saya berharap orang seperti Edy Mulyadi ini segera ditangkap, atas perbuatannya yang bisa menimbulkan keonaran, dan perpecahan di tengah masyarakat,”katanya.

Mahyudin menyatakan, yang dibutuhkan bangsa ini adalah semangat persatuan, bukan mengeluarkan pernyataan yang justru menimbulkan keonaran dan perpecahan antar masyarakat.

Apalagi pernyataan itu menurutnya tidak dilandasi oleh pengetahuan yang memadai mengenai Kalimantan dan masyarakatnya.

"Bangsa ini butuh semangat persatuan untuk membangun. Maka lebih baik, kurangi pernyataan yang menimbulkan perpecahan.

Apalagi ia tidak memahami mengenai Kalimantan dan masyarakat yang tinggal di sana,”pungkasnya.

Cuplikan video pernyataan seseorang bernama Edy Mulyadi sempat viral di media sosial.

Video yang menanggapi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim tersebut dianggap menghina Kalimantan dan warganya.

Karena dalam pernyataannya menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.

Serta dianggap menghina orang-orang yang tinggal di Kalimantan dengan sebutan Kuntilanak dan genderuwo.

“Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, lalu dijual pindah di tempat jin buang anak (Kalimantan).

Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak dan genderuwo tidak apa-apa bangun di sana. Mana mau orang tinggal di Jakarta terus jual rumah demi tinggal di Penajam sana, menjadi warga ibu kota baru..” katanya dalam cuplikan video.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved