Berita Lubuklinggau
Harga Jual Tak Masuk Hitungan, Petani Cabai di Lubuklinggau Menjerit
Harga Cabai di tingkat petani di Kota Lubuklinggau Sumsel mengalami terjun bebas, harga cabai kini Rp 18 Ribu per Kilogram
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Saat ini para petani cabai merah di Kota Lubuklinggau Sumsel tengah uring-uringan harga cabai ditingkat petani terjun bebas.
Saat ini harga cabai yang semula Rp 25 ribu per kilogram ditingkat petani kini terjun bebas menjadi Rp 18 ribu per kilogram.
Banyak petani mulai merugi, karena hasil tak sebanding dengan jumlah modal yang dikeluarkan untuk upah buruh dan biaya pemeliharaan.
Diperparah saat ini musim penghujan banyak cabai petani busuk tidak bisa di panen.
Suwarni petani cabai di Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I menyampaikan anjloknya harga cabai ditingkat petani saat ini karena panen cabai mulai serentak.
"Sekarang panennya serentak hampir semua petani cabai sekarang panen, jadi harga anjlok total ditingkat petani," Suwarni pada wartawan, Rabu (19/1/2022).
Diperparah selain banyak petani panen serentak, saat ini cabai dari luar seperti wilayah Curup Bengkulu hingga Lampung mulai membanjiri pasaran di Kota Lubuklinggau.
Turunnya harga cabai ini diakui Suwarni sangat dirasakan dampaknya oleh petani karena hasil penjualan tidak sebanding dengan biaya produksi tanaman.
"Itulah kita bingung gak diambil kita tambah rugi, diambil hanya cukup untuk bayar pekerja, ditambah cuaca sekarang musim hujan banyak cabai busuk," ujarnya.
Ditambah cabai ini tidak seperti komoditi lainnya yang bisa disimpan dan di stok ketika harga mahal baru dijual, sementara cabai ini setelah dipetik harus sesegera mungkin untuk di jual.
"Apabila disimpan lewat dari sehari saja pasti ada yang mulai menghitam, setelah itu mulai banyak yang busuk, akhirnya kita tambah rugi," ungkapnya.
Suswanto petani cabai lainnya mengungkapkan hal yang sama, Dia mengaku harga cabai saat ini sangat tidak wajar ditingkat petani.
Dia menuturkan saat ini banyak petani mengeluh karena harga cabai anjlok total jauh dari harapan. Ditambah banyak petani yang gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu.
"Sekarang harga cabai tidak sebanding dengan upah pekerja di kebun, Rp 13 ribu ini tidak masuk itungan, rugi total," ungkapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Suami Bakar Istri di Lubuklinggau, Pasal Ribut tak Punya Uang