Suami Bakar Istri di Lubuklinggau

BREAKING NEWS: Suami Bakar Istri di Lubuklinggau, Pasal Ribut tak Punya Uang

- Fatimah seorang ibu rumah tangga di Kota Lubuklinggau Sumsel luka bakar setelah disiram bensin oleh suaminya, Selasa (18/1/2022).

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Fatimah ditemani oleh mertuanya Siti Munajah di ruang perawatan isolasi Al Insan RS Siti Aisyah, Kota Lubuklinggau, Sumsel, Rabu (19/1/2021). Ibu rumah tangga ini menderita luka bakar 50 persen setelah disiram bensin dan dibakar suaminya, Selasa (18/1/2022) petang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Fatimah seorang ibu rumah tangga di Kota Lubuklinggau Sumsel terbaring lemah diruang isolasi Al Insan RS Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Sumsel, Rabu (19/1/2020) siang.

Warga Kelurahan Cereme, Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) menderita luka bakar 50 persen.

Ibu malang berusia 40 tahun ini harus dilarikan ke rumah sakit setelah dibakar oleh suaminya Ahmad Rianto.

Kejadian yang membuat heboh masyarakat ini terjadi di rumah mertuanya
di Desa Triwikaton Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas saat korban sedang memasak di dapur, Selasa (18/01/2022) sekitar pukul 11.30 WIB

Berdasarkan informasi dilapangan sebelum kejadian suami bakar istri di Lubuklinggau, pelaku sengaja membeli bensin dua kali pertama membeli untuk mengisi bahan bakar kendaraan bermotornya.

Setelah itu korban sedang masak di dapur pelaku menyiram tubuh korban dengan bensin dan dibakar. Korban yang kaget mencoba memadamkan api ditubuhnya dengan berlari keluar rumah meminta bantuan warga.

Kemudian korban mengulingkan tubuhnya di semak-semak di depan rumah korban. Sedangkan warga berusaha memadamkan api di tubuh korban dengan dipukul dengan rumput.

Setelah api berhasil dipadamkan, korban langsung dilarikan ke RS Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Sementara, pelaku langsung melarikan diri.

Siti Munajah mertua korban mengatakan tidak tahu pasti kejadian sebenarnya, namun ia mengatakan bila menantunya dan anaknya itu sering terjadi keributan.

"Awalnya mereka itu tinggal di Lubuklinggau, kemudian karena sering ribut tak punya uang saya bawa ke tempat saya," ungkapnya.

Saat berada di rumahnya keduanya anaknya masih sering terjadi keributan, Siti sempat beberapa kali meminta keduanya untuk sabar dan menjalani hidup dengan sabar.

"Kemarin puncaknya mereka ribut, ributnya karena tidak punya uang, saya bilang mereka itu harus sabar, apa pun harus dimakan walau tidak punya uang," ujarnya.

Sementara, dr Hazairin dokter yang menangani Fatimah menyampaikan bila saat ini kondisi korban sadar dan pihaknya sudah melakukan penangan dan fokus kepada pemantauan cairan tubuh korban.

"Sekarang kita sedang monitor cairannya, penanganannya sudah pemberian obat penahan rasa sakit supaya jangan infeksi dan pemberian cairan masuk dan cairan keluar," ungkapnya.

Untuk kondisinya sekarang belum sepenuhnya stabil, kondisinya setelah dilakukan pemeriksaan mengalami luka bakar hampir 50 persen dan akan dilakukan operasi dalam waktu dekat.

"Kita rencanakan besok akan dilakukan operasi untuk membersihkan luka bakarnya dan pengangkatan jaringan-jaringan kulit yang mati itu," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google  news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved