Berita Kriminal
Si Udin, Pembunuh yang Mengajak 7 Pria Kekar Menghabisi Nyawa Prajurit Kostrad Punya Brevet Cakra
Panglima TNI Jenderal Andika beserta Kostrad tengah berduka, salah seorang prajurit terbaiknya Pratu Sahdi wafat dibunuh preman.
TRIBUNSUMSEL.COM - Panglima TNI Jenderal Andika beserta Kostrad tengah berduka, salah seorang prajurit terbaiknya Pratu Sahdi wafat dibunuh preman.
Terungkap juga Udin, eksekutor yang menghujamkan benda tajam ke tubuh Pratu Sahdi.
Udin juga mengajak tujuh pria kekar lainnya untuk membunuh prajurit Kostrad tersebut.
Pelaku utama pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI AD, Pratu Sahdi, masih buron.
Pelaku itu bernama Baharudin.
Namanya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.
"Orang tersebut adalah atas nama Baharudin. Dia lah ya g diduga kuat melakukan aksi penusukan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Selasa (18/1/2022).
Selain Baharudin, dua orang lainnya yang namanya masuk DPO polisi yaitu Sapri dan Ardi.
Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Tubagus mengultimatum ketiga pelaku tersebut untuk segera menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya.
"Oleh karena itu, terhadap tiga orang ini agar segera menyerahkan diri ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," tegas dia.
Peristiwa pengeroyokan ini terjadi di warung seberang Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.
Tubagus menjelaskan, pengeroyokan itu bermula saat sekelompok orang yang diduga pelaku mendatangi warung dan mencari seseorang.
Di waktu yang bersamaan, Pratu Sahdi juga sedang berada di warung tersebut.
"Kejadian terjadi di TKP di Waduk Pluit ada sekelompok orang yang datang ke sana dengan maksud cari seseorang, dan ada anggota TNI yang sedang duduk-duduk di sana," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/1/2022).
Lebih lanjut, Tubagus menuturkan terjadi perselisihan antara para pelaku pengeroyokan dan Pratu Sahdi.
"Terjadi perselisihan kecil yang akibatkan anggota TNI dikeroyok oleh kurang lebih 8 orang dari kelompok tersebut yang akibatkan anggota atau prajurit TNI itu meninggal dunia," ujar dia.
Saat ini, polisi telah menangkap 4 dari 8 pelaku pengeroyokan.

Tiga pelaku di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari 4 orang yang kami amankan, terhadap 3 orang sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan satu orang masih dilakukan pendalaman," ujar dia.
Selain Pratu Sahdi, dua warga sipil yang melerai pengeroyokan itu turut menjadi korban dan mengalami luka-luka.
"Dua orang lainnya yang masyarakat sipil saat ini masih dilakukan pengobatan, masih dirawat di rumah sakit dengan karakteristik luka berat," ungkap Tubagus.
Sebelumnya, seorang saksi mata menceritakan saat anggota TNI AD dianiaya hingga tewas di warung seberang Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.