Berita Nasional

Sinyal Beri Tiket untuk Pilgub DKI? Megawati Sapa Ahok 'Sahabat Saya' Saat Ultah PDIP ke 49

Saat membuka pidato politik, Mega mengecek para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara dar

Instagram @basukibtp/Tribunnews
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. 

"Pak Ahok punya keberanian menghadapi itu. Karena itu hal ini sifatnya nature, karena Bu Mega dekat dengan sosok memang menjalankan tugasnya," ucapnya. 

Oleh karena itu, Hasto menegaskan sapaan akrab Ketua Umum Megawati dengan kalimat sahabat kepada Ahok tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik. 

"Jadi itu enggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Pidato Ibu Ketum disampaikan langsung oleh beliau sebagai hasil kontemplasi, tujuannya agar PDIP dapat dukungan dengan masyarakat Indonesia agar masalah ini dapat diatasi bersama-sama. Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega," ucap Hasto. 

Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa sejumlah pihak yang hadir dalam HUT Ke-49 partainya secara fisik maupun daring. 

Megawati menyapa Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Megawati juga menyapa Ahok dengan panggilan sahabat saya. 

Saat membuka pidato politik, Mega memeriksa para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara daring. 

"Ada juga saya dengar kakak saya juga ada, Pak Guntur Soekarnoputra, sahabat saya Pak Ahok atau yang terkenal Basuki Tjahaja Purnama," kata Megawati.

Risma dan Wali Kota Semarang Masuk Bursa

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pemilik kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta ternyata juga sudah mulai memetakan nama-nama yang berpotensi mereka usung pada pada Pilgub DKI Jakarta 2024.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyebutkan partainya memiliki banyak stok kader yang mumpuni dan siap berkontestasi dalam Pemilu mendatang.

"Kami punya banyak kader yang sudah teruji, karena setiap keberhasilan kepala daerah itu menjadi materi dalam sekolah calon kepala daerah PDIP, sehingga keberhasilan kader PDIP itu dilakukan secara sistemik dan perubahannya terukur di dalam menyelesaikan masalah rakyat," kata Hasto kepada wartawan, Minggu (9/1).

Untuk Pilgub DKI Jakarta, kata Hasto, PDIP punya banyak calon untuk menjadi penerus Anies Baswedan pada tahun 2024 mendatang.

Hasto lantas menyebut beberapa nama seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan Bupati Gianyar I Made Agus Mayastra. "Ada juga Anas (Abdullah Azwar Anas) dari Banyuwangi (mantan Bupati Banyuwangi), Hendi (Hendrar Prihadi) dari Semarang (Wali Kota Semarang), kemudian pak Kanang (Budi Kanang Sulistyono) dari Kabupaten Ngawi (eks Bupati Ngawi)," kata Hasto.

Terkhusus pada sosok Risma, Hasto menilai pengalaman mantan Wali Kota Surabaya itu bisa jadi contoh untuk membangun seluruh daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

"Ya, kalau kualifikasi kepemimpinan Bu Risma kan sudah teruji. Saya tidak melihat dari berapa banyak penghargaan yang diterima Bu Risma. Tapi dari perubahan kultural di dalam mengubah Kota Surabaya," kata Hasto.

"Bu Risma dalam kepemimpinan selama 2 periode di Kota Surabaya mampu menunjukkan perubahan yang signifikan. Perubahan secara kultur sehingga masyarakat Surabaya kita lihat sekarang merawat lingkungan dengan baik," ujar Hasto.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved