Berita Nasional
Sinyal Beri Tiket untuk Pilgub DKI? Megawati Sapa Ahok 'Sahabat Saya' Saat Ultah PDIP ke 49
Saat membuka pidato politik, Mega mengecek para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara dar
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Sebuah kejadian unik terjadi padaperingatan hari ulang tahun ke-49 PDIP.
Panggilan 'sahabat saya' diucapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyapa mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Saat membuka pidato politik, Mega mengecek para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara daring.
"Ada juga saya dengar kakak saya juga ada, Pak Guntur Soekarnoputra, sahabat saya Pak Ahok atau yang terkenal Basuki Tjahaja Purnama," ucap Mega saat membuka peringatan hari ulang tahun ke-49 PDIP, disiarkan kanal Youtube PDI Perjuangan, Senin (10/1/2022).
Hadir juga Menteri Pertahanan Prabowo Subiyanto, Kepala BIN Budi Gunawan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Megawati juga menyapa kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono.
Hasto: Tidak ada hubungan dengan Pilgub
Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, sapaan hangat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam acara HUT Ke-49 Partai, tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik.
Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan Megawati menyapa berbagai pihak dalam rangka menjaga kehangatan persahabatan.
Hasto juga menyebut kedekatan itu terlihat di antara Ketua Umum Megawati dengan Pendiri MURI Jaya Suprana dalam acara HUT itu.
Di sisi lain, Hasto menyampaikan presiden ke-5 RI itu memiliki ketertarikan kepada orang-orang yang peduli lingkungan dan makanan.
"Pak Ahok ini punya mi khusus dari Bangka sana. Karena itu, seringkali dialog-dialog politik kebangsaaan itu dilakukan sambil menikmati kuliner surganya nusantara yang begitu luar biasa," ujarnya.
Hasto juga melihat posisi Ahok pada Pilgub 2017 merupakan korban politik.
Padahal, kata dia, Ahok selama memimpin Jakarta sangat luar biasa, bahkan banyak membangun masjid.
Ahok, lanjut Hasto, juga memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital.