Menuju Herd Immunity

Sebagian Walisiswa Pilih Tak Mau Setujui Surat Vaksinasi, Padahal Sekolah Sudah Sosialisasi

Hampir sebagian besar telah mengumpulkan surat pernyataan tersebut namun sebagian walisiswa menyatakan tidak menyetujui untuk anaknya divaksin.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM
Awal Januari 2022, Sembilan Kabupaten/Kota di Sumsel sudah bisa melaksanakan vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Sebagian orangtua 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG - Hampir seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Palembang telah memberikan surat pernyataan setuju atau tidak setuju kepada walisiswa untuk melakukan vaksinasi kepada anak-anaknya.

Pemberian vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebagian besar memang dilakukan di jenjang SD. 

Walisiswa diberikan kertas dengan format PDF pernyataan untuk menandatangi surat penyataan tersebut dilengkapi dengan materai sepuluh ribu.

Kepala SDN 01 Palembang, Rahma Daniarti mengatakan mereka sudah memberikan surat pernyataan tersebut beberapa waktu lalu saat bagi rapor sekaligus memberikan sosialisasi terkait vaksin.

"Sejak selasa lalu kita mulai bagi rapor dan yang datang walisiswa untuk kita berikan sosialisasi terkait vaksinasi ini," ujarnya, Sabtu (8/1/2022).

Kata dia, dari hasil tersebut memang hampir sebagian besar telah mengumpulkan surat pernyataan tersebut namun sebagian walisiswa menyatakan tidak menyetujui untuk anaknya divaksin.

"Dari 670-an siswa kita yang menyatakan bersedia divaksin hanya sekitar 300-an atau setengahnya,"tutur Rahma.

Alasannya, beragam mulai dari ada anaknya takut divaksin hingga juga masih ragu dan takut akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti kejadian di Jawa ada yang meninggal.

"Padahal saat bagi rapor kemarin kita juga sudah edukasi kalau vaksin ini penting, dan juga tidak berbahaya. Namun masih ada saja walisiswa yang tidak mau, takutlah dan lain sebagainya," ungkap dia.

Bahkan, mereka pun maunya yang memberikan penjelasan seperti ini dari Dinas Kesehatan langsung karena mereka lebih percaya.

"Ya, kemarin kita guru-guru dan saya sendiri turun langsung memberikab edukasi tapi ada saja walisiswa yang masih ragu, katanya mau dari dokter atau dinkes yang kasih penjelasan begitu agar mereka yakin," beber dia.

Rahma mengaku, sebagai sekolah pihaknya tidak menuntut atau mewajibkan karena semua kembali kepada walisiswa masing-masing.

"Bahkan ada satu kelas itu isi 28 siswa yang setuju hanya 3 orang sisanya tidak. Tapi rata-rata ya yang tidak mau vaksin ini beragam dari kelas 1 sampai kelas 6 ada semua," beber dia.

Hal yang sama juga diungkapkan kepala SDN 143 Palembang, Rismawati yang mengaku dari 700an siswa hanya sekitar 75 persen yang menyetujui untuk divaksin.

"Sisanya memang banyak walisiswa takut untuk memberikan vaksin pada anaknya," jelas dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved