Jelang Pilpres 2024

Anies Baswedan Disebut Cuma Mampu Jadi Cawapres pada Pilpres 2024. Terungkap Faktanya

Ray menyebut elektabilitas yang dimiliki Anies saat ini tak mampu membawanya melenggang ke Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Slamet Teguh
YouTube Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan alasannya mengapa mulai membuat konten di YouTube sejak Sabtu (11/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNSUMSEL.COM - Ajang pemilihan presiden (Pilpres) baru akan digelar pada tahun 2024 mendatang.

Namun, sejumlah tokoh sudah disebut-sebut bakal maju pada Pilpres tersebut.

Salah satunya ialah Anies Baswedan.

Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), Ray Rangkuti, menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perlu mendongkrak elektabilitasnya jelang Pilpres 2024 mendatang.

Ray menyebut elektabilitas yang dimiliki Anies saat ini tak mampu membawanya melenggang ke Pilpres 2024 mendatang.

Dalam arti lain, Anies masih kalah saing dengan bakal calon presiden lainnya.

Ia menyebut, dengan elektabilitas yang dimilikinya saat ini hanya mampu membawa Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu untuk maju sebagai calon wakil presiden.

"Jadi bacaan saya, lagi-lagi ya kalau elektabilitas Anies hanya sekitar 15 persen, pertumbuhannya hanya 2 persen sementara yang lain bisa 4-5 persen. Anies itu paling (mungkin) jadi calon Wakil Presiden," jelas Ray saat dihubungi, Minggu (2/1/2022).

Kiprah Anies pun digadang-gadang Ray kian meredup lantaran masa jabatannya sebagai gubernur hanya tinggal menghitung hari.

Terlebih, Anies bukanlah kader partai. Ia tidak memiliki perahu politik untuk menyongsong Pilpres 2024.

Karena tidak memiliki partai, daya tawar Anies hanya sebatas elektabilitas.

Hal itu membuat Anies tidak bisa menentukan sendiri nasibnya pada kontestasi politik 2024 mendatang.

"Tapi ada beberapa kemungkinan kalau memang Anies tidak akan mendapatkan kendaraan (politik) itu. Pertama adalah elektabilitas Anies di angka 15 persen itu. Kalau dilihat dari 2020-2021 itu hanya dapat 2-3 persen. Apalagi di tahun 2022 ini Anies Baswedan bukan kepala daerah. Jadi besar kemungkinan dia aktivitas politiknya akan terbatas," kata Ray.

Oleh sebab itu, ia menilai Anies perlu mendongkrak elektabilitasnya sekaligus bisa mengubah citra diri di masyarakat saat ini tentang dirinya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved