Guru Ponpes Rudapaksa Santriwati

Profil Dedi Mulyadi Anggota DPR RI yang Siap jadi Orang Tua Angkat Santriwati Korban Herry Wirawan

Profil Dedi Mulyadi Anggota DPR RI. Dedi Mulyadi menyatakan bersedia menjadi bapak angkat dari santriwati korban rudapaksa Herry Wirawan.

Editor: Weni Wahyuny
KOmpas/
Profil Dedi Mulyadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Nyatakan siap jadi orang tua santriwati korban Herry Wirawan 

Hari Raya Idul Fitri 2021 menjadi lebaran penuh duka bagi warga salah satu desa di pedalaman wilayah Garut, Jawa Barat.

Hal itu karena saat momen Lebaran itu terungkap bahwa ada beberapa warga di wilayah itu yang menjadi kebejatan seorang oknum guru pesantren di Bandung, Jawa Barat.

Bahkan, tiga warga di desa itu sudah melahirkan anak dari perbuatan bejat sang oknum guru bernama Herry Wirawan.

Itulah yang diceritakan sang kepala desa saat dihubungi anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Dia mengatakan, ada 8 warganya mondok di pesantren milik Herry Wirawan.

Dimana dari 8 warganya itu, ada empat yang menjadi korban pelecehan Herry Wirawan dan tiga diantaranya sampai melahirkan.

"Yang di desa saya ada 9 warga yang mondok di pesantren milik pelaku. Laki-laki 3 orang, perempuannya ada 5 orang," ujar pak Kades yang dihubungi Kang Dedi seperti dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senini (13/12/2021).

Kades itu menuturkan, tiga warganya yang sampai melahirkan ulah dari perbuatan Herry Wirawan itu masih dalam kondisi trauma.

Adapun, perbuatan itu telah berlangsung sejak beberapa tahun silam.

"Anaknya sudah ada yang 4 tahun, ada yang 1 tahun dan yang 4 bulan," kata kades menceritakan kondisi tiga warganya yang harus melahirkan anak lantaran tindakan bejat Herry Wirawan.

Kepada Kang Dedi, kades itu menuturkan bahwa aksi bejat Herry Wirawan itu terungkap saat Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 ini.

Hal itu setelah satu warganya yang pulang di hari lebaran diketahui dalam kondisi hamil.

Untuk diketahui, para santriwati di pesantren milik Herry Wirawan memang hanya pulang di saat Hari Raya Idul Fitri saja.

"Anak kan pulangnya pas lebaran aja.

Karena kan (selama di pesantren) gabisa komunikasi dengan hape karena ketat katanya.

Pas yang pulang ada yang hamil saya curiga, pas ditanya dia menggingil 3 hari tiga malam ga keluar kamar bilang takut.

Pas dibujuk lebaran sehari saya ke rumahnya akhirnya dia cerita," papar Kades.

Kades kemudian langsung melaporkan hal itu ke polisi.

Alasan Selama Ini Tak Terungkap

Kepada kades itu, Kang Dedi menanyakan mengapa baru sekarang ulah bejat Herry Wirawan ini terungkap.

Padahal sudah ada satu warga di sana yang melahirkan anak akibat perbuatan pelaku empat tahun lalu.

"Karena kan yang sebelumnya lahirannya itu pas sebelum lebaran dan anaknya disimpan pelaku di Bandung, ada mess.

Saking bejatnya mau dibilang panti asuhan anak mungkin agar ada simpati dari pemerintah padahal itu anak pelaku sendiri," kata kades.

"Gila ini, ampun.

Luar biasa ini biadab banget manusia," geram Kang Dedi terhadap sosok Herry Wirawan.

Alamat tiga warga yang sampai melahirkan ini berada di pedalaman wilayah Garut, Jawa Barat.

Sedangkan pesantren pelaku berada di Garut, Jawa Barat.

Kang Dedi pun menanyakan bagaimana ceritanya hingga banyak warga di desa itu yang bersekolah di pesantren milik pelaku.

Sang kades menuturkan hal itu karena ada kerabat dari istri pelaku yang merupakan warganya.

"Dia ngasih tahu ada sekolah gratis dan udah diketahui sama Pak Ridwan Kamil dan Mang Uu (Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar).

Makanya orangtua semangat agar anaknya disekolahkan kesana," kata kades yang menyebut kondisi ekonomi keluarga dari para korban memang terbatas.

Baca berita lainnya di Google News

Sumber : Tribunnews dan Tribun Jabar

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved