Guru Ponpes Rudapaksa Santriwati
Profil Dedi Mulyadi Anggota DPR RI yang Siap jadi Orang Tua Angkat Santriwati Korban Herry Wirawan
Profil Dedi Mulyadi Anggota DPR RI. Dedi Mulyadi menyatakan bersedia menjadi bapak angkat dari santriwati korban rudapaksa Herry Wirawan.
TRIBUNSUMSEL.COM - Profil Dedi Mulyadi Anggota DPR RI.
Dedi Mulyadi menyatakan bersedia menjadi bapak angkat dari santriwati korban rudapaksa Herry Wirawan.
Dedi Mulyadi bahkan sudah menemui beberapa korban kebejatan sang oknum guru pondok pesantren.
Dedi sempat menemui korban yang tinggal di pedalaman wilayah Garut Selatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Perjalanan menuju wilayah tempat tinggal korban Herry Wirawan itu tak mudah.
Pasalnya, kediaman para korban rudapaksa guru satu pesantren ini jauh di pelosok.
"Saya baru menengok mereka tadi malam.
Perjalanannya sangat jauh.
Dari kota di Garut selatan saja menuju kampung mereka memakan waktu tujuh jam.
Dan hanya bisa diakes oleh sepeda motor karena jalannya tidak begitu bagus," kata Dedi Mulyadi melalui ponselnya, Minggu (12/12/2021).
Baca juga: Klarifikasi Atalia Istri Ridwan Kamil Soal Tudingan Tutupi Kasus Oknum Guru Rudapaksa 12 Santriwati
Ungkap Kondisi Korban
Menurut Dedi Mulyadi, para korban ketika ditengok sudah dalam keadaan baik-baik.
Perlahan-lahan mereka bisa menjalani kehidupan normal.
Meski ada beberapa di antara mereka masih sedikit trauma.
"Tapi rata-rata mereka (para korban) sudah mulai membaik.
Mereka ingin kembali lagi ke sekolah," kata Dedi Mulyadi.
Untuk memenuhi keinginan para korban agar bisa tetap bersekolah, Dedi Mulyadi menyatakan kesiapannya menjadi orangtua angkat.
Termasuk membiaya semua kebutuhan sekolah mereka.
"Bahkan ada beberapa santriwati yang ingin ikut ke Purwakarta untuk sekolah dan masantren (pesantren).
Akhirnya saya ajak mereka ke sana karena saya juga punya pesantren. Para orangtuanya sudah mengizinkan," kata Dedi Mulyadi.
Baca juga: Dikeluarkan Sekolah hingga Ijazah Bodong, Nelangsa Santriwati Korban Asusila Oknum Guru Ponpes

Dedi mengatakan, para korban rudapaksa guru pesantren di Bandung itu sebagian besar berasal dari Garut selatan.
Sisanya dari daerah lain.
"Sebenarnya korbannya bisa lebih dari belasan orang.
Namun ada beberapa orangtua yang masih tidak percaya," kata Dedi.
Menurut Dedi Mulyadi, para korban mayoritas dari Garut selatan karena memang pelakunya Herry Wirawan ini berasal dari Garut selatan.
Herry Wirawan sengaja mencari korban dari kampung pedalaman di Garut selatan karena dianggap lugu.
Menurut Dedi Mulyadi informasi itu didapat langsung dari pengakuan para korban ketika berbincang dengannya.
Siapa sebenarnya Dedi Mulyadi ?
Profil Dedi Mulyadi
Dikutip dari Tribunnews, Dedi Mulyadi saat ini merupakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Ia merupakan mantan Bupati Purwakarta selama dua periode.
Dikutip dari laman resmi DPR RI, Dedi Mulyadi menamatkan pendidikan SD di SDN Sukabati Subang pada tahun 1984.
Setelah itu ia melanjutkan ke SMPN 1 Kalijati Subang dan SMA Purwadadi Subang.
Ia lulus SMA pada tahun 1990.
Setelah itu, ia baru kuliah S1 hukum di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman pada 1995 dan lulus tahun 1999.
Dedi Mulyadi memulai karier di dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Purwakarta pada tahun 1999.
Setelah itu, ia menjadi Wakil Bupati Purwarta pada tahun 2003.
Lima tahun kemudian, ia maju sebagai Bupati Purwakarta dan menjabat selama dua periode.
Setelah tak lagi menjabat sebagai bupati, Dedi maju sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Dedi Mizwar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat pada 2018.
Pasangan ini diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Namun, duet Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi ini kalah dari pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum.
Setelah gagal di Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat VII.
Dikutip dari Kompas.com, ia lolos ke senayan dengan perolehan 206.621.
Perolehan suara itu membuat Dedi menjadi Caleg Golkar dengan perolehan suara tertinggi.
Kronologi Kasus Herry Wirawan Mencuat
Hari Raya Idul Fitri 2021 menjadi lebaran penuh duka bagi warga salah satu desa di pedalaman wilayah Garut, Jawa Barat.
Hal itu karena saat momen Lebaran itu terungkap bahwa ada beberapa warga di wilayah itu yang menjadi kebejatan seorang oknum guru pesantren di Bandung, Jawa Barat.
Bahkan, tiga warga di desa itu sudah melahirkan anak dari perbuatan bejat sang oknum guru bernama Herry Wirawan.
Itulah yang diceritakan sang kepala desa saat dihubungi anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
Dia mengatakan, ada 8 warganya mondok di pesantren milik Herry Wirawan.
Dimana dari 8 warganya itu, ada empat yang menjadi korban pelecehan Herry Wirawan dan tiga diantaranya sampai melahirkan.
"Yang di desa saya ada 9 warga yang mondok di pesantren milik pelaku. Laki-laki 3 orang, perempuannya ada 5 orang," ujar pak Kades yang dihubungi Kang Dedi seperti dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senini (13/12/2021).
Kades itu menuturkan, tiga warganya yang sampai melahirkan ulah dari perbuatan Herry Wirawan itu masih dalam kondisi trauma.
Adapun, perbuatan itu telah berlangsung sejak beberapa tahun silam.
"Anaknya sudah ada yang 4 tahun, ada yang 1 tahun dan yang 4 bulan," kata kades menceritakan kondisi tiga warganya yang harus melahirkan anak lantaran tindakan bejat Herry Wirawan.
Kepada Kang Dedi, kades itu menuturkan bahwa aksi bejat Herry Wirawan itu terungkap saat Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 ini.
Hal itu setelah satu warganya yang pulang di hari lebaran diketahui dalam kondisi hamil.
Untuk diketahui, para santriwati di pesantren milik Herry Wirawan memang hanya pulang di saat Hari Raya Idul Fitri saja.
"Anak kan pulangnya pas lebaran aja.
Karena kan (selama di pesantren) gabisa komunikasi dengan hape karena ketat katanya.
Pas yang pulang ada yang hamil saya curiga, pas ditanya dia menggingil 3 hari tiga malam ga keluar kamar bilang takut.
Pas dibujuk lebaran sehari saya ke rumahnya akhirnya dia cerita," papar Kades.
Kades kemudian langsung melaporkan hal itu ke polisi.
Alasan Selama Ini Tak Terungkap
Kepada kades itu, Kang Dedi menanyakan mengapa baru sekarang ulah bejat Herry Wirawan ini terungkap.
Padahal sudah ada satu warga di sana yang melahirkan anak akibat perbuatan pelaku empat tahun lalu.
"Karena kan yang sebelumnya lahirannya itu pas sebelum lebaran dan anaknya disimpan pelaku di Bandung, ada mess.
Saking bejatnya mau dibilang panti asuhan anak mungkin agar ada simpati dari pemerintah padahal itu anak pelaku sendiri," kata kades.
"Gila ini, ampun.
Luar biasa ini biadab banget manusia," geram Kang Dedi terhadap sosok Herry Wirawan.
Alamat tiga warga yang sampai melahirkan ini berada di pedalaman wilayah Garut, Jawa Barat.
Sedangkan pesantren pelaku berada di Garut, Jawa Barat.
Kang Dedi pun menanyakan bagaimana ceritanya hingga banyak warga di desa itu yang bersekolah di pesantren milik pelaku.
Sang kades menuturkan hal itu karena ada kerabat dari istri pelaku yang merupakan warganya.
"Dia ngasih tahu ada sekolah gratis dan udah diketahui sama Pak Ridwan Kamil dan Mang Uu (Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar).
Makanya orangtua semangat agar anaknya disekolahkan kesana," kata kades yang menyebut kondisi ekonomi keluarga dari para korban memang terbatas.
Baca berita lainnya di Google News
Sumber : Tribunnews dan Tribun Jabar