Guru Ponpes Rudapaksa Santriwati

Nasib Pondok Pesantren Diasuh Oknum Guru yang Rudapaksa 12 Santriwati, Izin Operasional Dicabut

Izin operasional Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani, Bandung, resmi dicabut Kementerian Agama. Tak hanya itu, Pesantren Tahfidz Quran Almadani ya

Editor: Weni Wahyuny
Foto: Ist/Tribunjabar
HW guru pesantren di Bandung yang merudapaksa 12 santriwatinya hingga melahirkan. Ponpes tempat ia pimpin dicabut izin operasional 

Menurut Diah, anak pertamanya berusia 2,5 tahun dan beberapa bulan lalu melahirkan anak kedua.

"Saya nengok ke sana (rumahnya), menawarkan (bantuan) kalau enggak sanggup merawat."

"Ternyata mereka tidak ingin dipisahkan anaknya, dua-duanya perempuan," terang Diah.

Baca juga: Santriwati Tutup Telinga hingga Histeris saat Mendengar Suara Oknum Guru Pelaku Asusila di Speaker

Korban histeris di persidangan

Masih dari Kompas.com, salah seorang korban rudapaksa berteriak histeris dan menutup telinganya saat mendengar suara pelaku.

Peristiwa itu terjadi saat persidangan tertutup yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung beberapa waktu lalu.

Kondisi korban itu diceritakan langsung oleh Jaksa Kejari Bandung, Agus Mudjoko.

"Iya pasti (trauma), waktu (suara terdakwa) diperdengarkan (melalui) speaker, si korban tutup telinga sambil menjerit."

"Sampai tak tahan lagi dengar suaranya (terdakwa). Enggak tahan saya lihat kepedihannya, nangis," kata Agus di Kantor Kejati Jabar, Jalan Naripan, Kota Bandung, Rabu (8/12/2021).

Ia juga bercerita salah satu korban memberanikan diri hadir dalam persidangan.

Padahal, ia dalam kondisi lemas karena baru melahirkan tiga minggu yang lalu.

Sebagi penegak hukum dan seorang ayah, Agus mengaku tak tahan melihat kepedihan yang dirasakan para korban saat persidangan.

"Ada korban baru melahirkan tiga minggu ya, dalam kondisi lunglai masih berani menghadap persidangan dengan didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)."

"Itu miris hari kami, karena sama-sama memiliki anak perempuan, apalagi ini diperlakukan berulang kali, mau pulang jauh, di situ tak ada yang menolong istilahnya," bebernya.

Korban menderita sangat panjang

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved