Berita PALI

Harga Kebutuhan Pokok di PALI Naik, IRT Putar Otak, Ubah Pola Masak Hingga Batasi Konsumsi

Sejumlah komoditi kebutuhan pokok di pasar tradisional wilayah Kabupaten PALI turut mengalami kenaikan harga.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/REIGAN PALASPA
Pedagang mengangkut kembali hasil dagangan lantaran aktivitas warga di Pasar Rakyat Tradisional Talang Kerangan PALI yang sepi pembeli. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Sejumlah komoditi kebutuhan pokok di pasar tradisional wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) turut mengalami kenaikan harga.

Seperti harga telur ayam dan cabai merah yang ikut meroket, dan sebelumnya juga minyak sayur mengalami hal serupa. Sehingga membuat Ibu Rumah Tangga (IRT) di Bumi Serepat Serasan menjerit.

Pantauan di Pasar tradisional Pendopo, Senin (15/11/2021) harga telur ayam dari Rp 22 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 25 ribu per kg.

Sementara untuk harga cabai merah dari yang sebelumnya hanya Rp 32 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 50 ribu per kg.

Keadaan diperparah, sebelumnya harga minyak sayur meroket dari yang sebelumnya Rp 12 ribu per kg, kini menjadi Rp 20 ribu per kg.

Camel IRT warga Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi berkata bahwa untuk komoditas cabai merah, harganya naik sudah hampir dua pekan.

Ia mengaku sangat kesulitan mengatur belanja rumah tangga akibat naiknya sejumlah komoditas yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.

Ia menyiasati naiknya sejumlah komoditas tersebut, dengan mengurangi apa yang dibeli, dan memasak lebih diutamakan tanpa menggunakan minyak.

"Ubah pola masak dan pola beli, misal kalau sebelumnya sering masak dengan digoreng, kini diubah menjadi direbus. Kemudian untuk cabai, dikurangi takaran belinya, biasanya beli 1 kg, kini hanya beli 1/4 kg saja untuk menghemat," ungkapnya, Senin.

Senada diutarakan, Alya (30) warga Kelurahan Talang Ubi Barat. Ibu dua orang anak yang kesehariannya sebagai penjual gorengan itu menjelaskan tetap membeli seperti biasanya, hanya saja Ia menaikkan harga jualnya, lantaran kebutuhan turut alami kenaikan.

"Iya pak, terpaksa kami naikkan harga jualan kami. Minyak naik, cabai mahal, terus sekarang telur jugo ikut naik. Jadi mau tidak mau, kami naikkan juga harga gorengannya," jelasnya.

Baca juga: Ribuan ODGJ Terdata di Lahat, Kecamatan Jarai Terbanyak Ada 125 Pasien Terdata di Puskesmas

Baca berita lainnya lainnya langsung dari google  news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved