Berita Empat Lawang
Serapan Vaksin Moderna Rendah, Gubernur Sumsel : Karena Isu Demam dan Minim Sosialisasi
Gubernur Sumsel Herman Deru menilai, minimnya penyerapan Vaksin Moderna karena masih minimnya edukasi bagi masyarakat
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Keputusan Pemerintah Kabupaten Empat Lawang mengembalikan ribuan dosis Vaksin Moderna, mengundang reaksi banyak orang. Apalagi Empat Lawang adalah daerah di Sumsel dengan capaian vaksinasi paling rendah.
Gubernur Sumsel Herman Deru menilai, minimnya penyerapan Vaksin Moderna karena masih minimnya edukasi bagi masyarakat.
"Itu karena ada isu demam akibat vaksin Moderna. Sebenarnya kalau cara menyosialisasikan benar kepada fasilitator dan nakes, maka masyarakat paham dan memahaminya," ujar Deru saat menghadiri Paripurna DPRD Sumsel, Jumat (12/11/2021).
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Saiful Padli menyatakan, rendahnya realisasi vaksinasi terutama tiga kabupaten termasuk Empat Lawang yang masih dibawah 20 persen, dikarenakan beberapa faktor.
Di antaranya jumlah Faskes dan Nakes yang minim di daerah itu.
"Seperti jumlah Faskes di Empat Lawang hanya 11, di mana untuk menjemput bola ratusan ribu perlu kerja ekstra, jadi perlu semangat dari Pemda untuk jemput bola. Selain itu, adanya ketakutan masyarakat untuk divaksin, sehingga perlu edukasi, sehingga kolaborasi Pemda dan Dinkes termasuk melibatkan TNI Polri untuk keroyokoan dengan sentra vaksinasi," paparnya.
Dilanjutkan politisi PKS ini, capaian vaksinasi 43 persen di Sumsel masih rendah jika dibanding provinsi lain di Indonesia yang rata- rata sudah di atas 50 persen.
Ia menyebut Pemerintah Provinsi harus jeli untuk melihat, jika ada kekurangan SDM kesehatan di daerah untuk menggesernya.
Penjelasan Bupati Empat Lawang
Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad buka suara soal pengembalian ribuan dosis Vaksin Moderna ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Joncik menjelaskan, pengembalian vaksin Covid-19 jenis Moderna ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dikarenakan tidak terserap ke masyarakat.
"Di Empat Lawang agak terlambat vaksinasi, karena ada vaksin Moderna sekitar 6 ribuan, karena digunakan berdampak demam 3 hari maka masyarakat tidak mau pakai moderna."
"Kita berusaha menggunakan Moderna seperti Nakes, pemangku kepentingan (sudah 100 persen) tapi masih ada sisa kita salurkan ke masyarakat namun karena ada dampak masyarakat takut sehingga tidak terserap," kata Joncik.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui, jajarannya tidak cepat menyampaikan bahwa ada vaksin tidak terserap sehingga harus dikembalikan.
"Saya sudah membuat surat resmi kembalikan ke provinsi untuk diganti vaksin jenis lain namun jumlahnya menipis, yang pasti kita tetap vaksin dengan vaksin yang ada selain Moderna yang berdampak demam dan sakit," tuturnya.