Berita OKI

Harga Sawit Sumsel Minggu Pertama November Rp 3 Ribu per Kg, Petani di OKI Senang

Harga Sawit Sumsel Minggu pertama November 2021 naik Rp 266,54 rupiah dibanding minggu lalu, menjadi Rp 3.149,87 rupiah per Kilogram.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO
Harga Sawit Sumsel Minggu Pertama Bulan November 2021 menembus Rp 3.149,87 rupiah per kilogram. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG --Meskipun sejumlah sektor industri masih lumpuh dihantam pandemi Covid-19.

Namun beruntungnya, industri perkebunan sawit dan karet lebih baik karena terjadi kenaikan harga juga berkat iklim yang kondusif.

Harga sawit TBS (Tandan Buah Segar) untuk pembelian di tingkat petani di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan yang cukup drastis.

Memasuki pekan pertama November 2021 ini contohnya, harga naik Rp 266,54 rupiah dibanding minggu lalu menjadi Rp 3.149,87 rupiah per kilogram.

Untuk semua kelompok umur tanaman 10 – 20 tahun.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI, Imlan Khairun melalui Kepala Bidang Penyuluhan Pengolahan dan Pemasaran, Zulkarnain menyatakan harga tersebut merupakan paling tertinggi selama tahun 2021 ini.

"Iya benar, harga sawit di Sumsel saat ini melonjak tajam," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (10/11/2021) siang.

Dijelaskan, dengan peningkatan harga TBS membuat ekonomi masyarakat khususnya petani sawit menjadi lebih baik lagi.

"Dari laporan yang kami terima memang rata-rata petani sangat senang dengan harga yang semakin hari semakin tinggi ini. Tetapi untuk laporan pembelian kendaraan secara besar-besaran di suatu Desa atau tempat belum terdengar," ujarnya.

"Karena mereka lebih mementingkan menabung atau uangnya dipakai untuk menyekolahkan anak-anaknya," imbuhnya.

Masih kata Zulkarnain, jika total luasan perkebunan sawit di OKI mencapai 204.081,84 hektar yang terdiri dari perkebunan inti 120.946,15 hektar, perkebunan plasma seluas 61.688,69, dan perkebunan pribadi rakyat 21.447,00 hektar.

"Lahan sawit produktif di OKI tersebar di 7 Kecamatan yaitu Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Pedamaran Timur dan Teluk Gelam," bebernya.

Meskipun harga buah sawit yang terbilang tinggi, namun sejak tahun 2017 lalu telah dilakukan replanting (peremajaan sawit) di beberapa wilayah.

Diterangkannya, dari keseluruhan lahan yang mencapai 83.135,69 hektar (lahan plasma dan pribadi).

Sebanyak 16.972 hektar lahan ikut program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

"Sejak awal program PSR, tahun 2017 lalu terealisasi seluas 1.697 hektar realisasi 100 persen, di tahun 2018 pemerintah memberikan target 4.800 hektar sedangkan terealisasi 4.389 hektar,"

"Kemudian 2019 target 5.335 hektar dan terealisasi 4.697 hektar, untuk tahun 2020 kembali meningkat dengan target 7000 hektar dan terealisasi 6.189 hektar atau sekitar 85 persen," ujarnya.

Sedangkan di tahun 2021 ini ditargetkan mencapai 8000 hektar. Di mana telah terealisasi hampir 80 persen.

Reaksi Petani Sawit

 Abdul Khodir warga Desa Sumbusari yang memiliki lahan sawit sebanyak 5 kapling (10 hektar) mengatakan sangat senang dengan adanya peningkatan harga.

"Iya penerimaan hasil (gaji) yang sebelumnya diterima dari Koperasi Unit Desa (KUD) setiap bulan rata-rata per hektar Rp 3-5 juta. Sekarang naik jadi sekitar Rp 6 juta bersihnya," ungkap Khodir.

Dikatakan lebih lanjut, uang dari gaji tersebut sebagian digunakan untuk menutupi hutang di bank dan sisanya ditabung serta guna keperluan sehari-hari.

"Ya saya harus pintar-pintar menyimpan uang, karena takutnya nanti harga bisa kembali anjlok," jelas dia.

Baca juga: Harga TBS Sawit Diprediksi Terus Naik Sampai Akhir Tahun 2021, Petani Diminta Jangan Euforia

Terlebih lagi, menurutnya dalam waktu dekat sawit miliknya harus mengikuti program replanting sawit.

"Tinggal sekitar 4 bulan lagi saya merasakan gajian sawit, karena awal tahun 2022 nanti total kurang lebih ada 776 kapling sawit disini akan diremajakan,"

"Maka dari itu, kami yang kebunnya direplanting harus menunggu waktu 3-4 tahun baru sawit bisa berbuah dan mendapatkan gaji kembali," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved