Liputan Khusus

Bandar Sabu-sabu di Sumsel Incar Anak Remaja, Sediakan Paket Hemat Rp10 Ribu

Sumsel menempati peringkat dua nasional penyalahgunaan narkoba terbanyak, yakni 5,5 persen dari jumlah penduduk, atau sekitar 359.363 jiwa

Editor: Wawan Perdana
tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi penangkapan bandar narkoba di Sumsel 

"Sementara ada sebagian kecil sekali barang bukti sabu untuk sampel penelitian di labfor Polda Sumatera Selatan. Ada juga barang bukti untuk ditampilkan di persidangan," jelas Zon.

Barang bukti lainnya yang berhasil diungkap Satresnarkoba Polres Ogan Ilir yakni 285 butir pil ekstasi.
Ratusan butir narkoba jenis ini diamankan dari dua tersangka di wilayah Pemulutan.

"Sama seperti sabu, barang bukti ekstasi kita musnahkan dengan cara diblender dan dibuang ke saluran pembuangan," terang Zon.

Pria yang pernah menjabat Kasat Resnarkoba Prabumulih itu menegaskan, polisi tak akan main-main dengan peredaran narkoba khususnya di wilayah Ogan Ilir.

Zon mengatakan, peredaran narkoba kini memanfaatkan jasa anak di bawah umur untuk menjadi kurir.
Ini terbukti dimana salah seorang kurir sabu yang diamankan di Tanjung Raja beberapa minggu lalu, belum genap berusia 17 tahun.

"Ada semacam kamuflase dari pengedar narkoba untuk melancarkan transaksi. Tentunya kami harus lebih siap dan peka mengantisipasi hal semacam ini," ucap Zon. 

Kampung Narkoba Sekarang 'Dingin'

Kasat Resnarkoba Polrestabes Palembang AKBP Andi Supriadi mengatakan, jajarannya berhasil menangkap 242 tersangka kasus narkoba yang terdiri dari bandar, pengedar, pemakai dan kurir dalam enam bulan terakhir, periode April-Oktober.

Dalam periode bulan September-Oktober 2021, sebanyak 54 pengedar narkoba ditangkap, tiga orang kurir dan dua orang pemakai.

"Kami telah melakukan beberapa upaya paksa penangkapan besar-besaran dan tindakan represif terhadap kampung rawan narkoba seperti di Tangga Buntung, Boom Baru, dan tempat hiburan yang rawan narkoba," kata Andi.

Selama memimpin, jajaran Sat Resnarkoba Polrestabes Palembang berhasil menangkap pengedar dan bandar narkoba yang ada di kawasan Tangga Buntung.

Menurutnya, penangkapan tersebut sangat berpengaruh kepada peredaran dan jaringan narkoba di kawasan lainnya seperti di Boom Baru dan Kelurahan 9 Ilir.

"Usai bandarnya ditangkap kondisi sekarang sudah bisa dikatakan dingin. Karena kampung narkoba Tangga Buntung memiliki pengaruh ke jaringan lainnya," katanya.

Jumlah tangkapan Sat Resnarkoba Polrestabes Palembang pimpinan AKBP Andi Supriadi, paling banyak ada di bulan September, yang mana 41 pengedar, 2 orang kurir dan 2 orang pemakai ditangkap. (cr19/cr2/mad)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved