Penemuan Mayat di Palembang
Remaja Meninggal di Jerambah Karang Disebut Sakit Usai Vaksin, Ini Kata Dinkes Palembang
Sebelum meninggal dunia, Madon sempat mengeluh sakit di antaranya muntah-muntah sehabis menjalani vaksin di sekolahnya beberapa hari lalu.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Muhammad Madon (14) pelajar SMP warga Jalan Temon, Lorong Kuto, Kelurahan 27 Ilir Kota Palembang ditemukan tak bernyawa, Senin (11/10/2021).
Remaja ini ditemukan tak bernyawa di bawah Jerambah (Jembatan) Karang Jalan Merdeka Kota Palembang.
Sebelum meninggal dunia, Madon sempat mengeluh sakit di antaranya muntah-muntah sehabis menjalani vaksin di sekolahnya beberapa hari lalu.
Pernyataan ini disampaikan pihak keluarga saat ditemui di rumah duka.
"Tapi almarhum ini tidak ngomong dulu ke ibunya kalau mau ikut vaksin. Ikut-ikut saja, pas selesai baru dia ngomong ke ibu dan kakaknya, " ujar Gani (57), Ayah korban.
Karena sedang sakit, ia menduga anak bungsunya itu terjatuh ke dalam aliran sungai.
Sebab menurutnya, tidak mungkin Madon tenggelam di aliran sungai karena anak tersebut cukup mahir berenang.
Dikonfirmasi terkait sakit yang dialami korban pasca disuntik vaksin, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Palembang, dr Mirza Susanty mengatakan, pihaknya belum menerima laporan tersebut.
"Terkait kasus ini saya sendiri baru dengar. Belum ada investigasi ataupun laporan yang masuk ke Dinkes," ujar Mirza.
Baca juga: Bocah yang Ditemukan Tewas Di Bawah Jembatan Karang Dalam Kondisi Sakit, Ini Pengakuan Keluarga
Selanjutnya Dinkes Palembang akan menyelidiki kasus ini apakah ada keterkaitan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Mirza sendiri akan menanyakan hal tersebut pada bagian investigasi KIPI Dinkes Palembang.
Namun selama kasus ini belum menemukan kepastian, masyarakat diimbau jangan panik apalagi timbul rasa takut untuk divaksin.
"Kabar ini kan baru diperoleh sebelah pihak yakni dari pihak keluarga, jadi belum ada investigasi kasus. Untuk itu masyarakat jangan khawatir apalagi sampai termakan oleh hoax karena memang belum ada investigasi. Guna memastikannya, harus ada investigasi lebih lanjut," ungkapnya.
Mirza menjelaskan, KIPI terbagi dalam tiga kategori yakni ringan, sedang dan berat.
Menurutnya, sejauh ini masyarakat kota Palembang hanya terjadi kasus ringan KIPI dengan kategori ringan.
"Yakni sebatas demam, mual muntah, sakit kepala. Belum ada KIPI yang berakibat kecacatan ataupun kematian," ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.