Berita Nasional

Kisah Anggota TNI Penjaga Pulau Terluar NKRI, Memanah Ikan jika Stok Makanan Langka

anggota TNI penjaga perbatasan di ujung selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terkendala pengiriman logistik

Editor: Weni Wahyuny
Youtube TNI AD
Prajurit Satgas Pengamanan Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Ndana di wilayah Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat proses pengangkutan logistik. Urusan logistik memang menjadi kendala yang dihadapi prajurit yang bertugas di pulau terluar. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah anggota TNI penjaga perbatasan di ujung selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lokasi ini terletak di Pulau Ndana di wilayah Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pulau tak berpenghuni ini berada di paling selatan NKRI yang berbatasan dengan perairan Australia.

Mereka yang berjaga adalah para prajurit Satgas Pengamanan Pulau Terluar.

Prajurit TNI yang bertugas di sana merupakan gabungan antara kesatuan Marinir TNI AL dan Batalyon Infanteri 743/Pradnya Samapta Yudha.

Salah satu kendala yang dihadapi dalam menjaga perbatasan lokasi tersebut adalah pengiriman logistik.

Sertu Paulus yang merupakan salah satu Satgas Pengamanan Pulau Terluar di Pulau Ndana menceritakan, tugas yang dilakukannya memastikan tak ada ancaman dari pihak luar yang mencoba masuk ke wilayah NKRI dari Pulau Ndana.

Patroli dan penjagaan wilayah menjadi tugas yang rutin mereka lakukan tiap harinya.

"Karena ini pulau selatan maka kami ditugaskan untuk menjaga pulau ini dari gangguan maupun masyarakat yang terkadang datang kesini seenaknya berbuat," kata dia dilansir dari Youtube TNI AD, Jumat (1/10/2021).

Terkendala Logistik

Sertu Paulus menuturkan, kendala yang dihadapi mereka di Pulau Ndana justru lebih ke masalah logistik.

Sebab, cadangan makanan mereka bergantung pada kiriman dari Pulau Rote.

Sayangnya, dorongan logistik (dorlog) yang diterima para satgas di Pulau Ndana tak melulu lancar tiap pekannya.

Faktor cuaca yang ekstrim di perairan itu membuat dorlog yang harusnya dikirimkan ke Pulau Ndana sepekan sekali bisa menjadi tersendat.

"Terkadang bisa 2 minggu sekali karena tidak setiap minggu itu kami bisa makan enak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved