Berita Nasional
Kisah Anggota TNI Penjaga Pulau Terluar NKRI, Memanah Ikan jika Stok Makanan Langka
anggota TNI penjaga perbatasan di ujung selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terkendala pengiriman logistik
Kami juga tiap minggu tidak bisa seenaknya ke Pulau Rote," kata dia.
Sementara itu, Dansatgas Pengamanan Pulau Ndana Rote, Lettu Mar Aghy Kauna mengakui bahwa pengiriman logistik memang menjadi kendala bagi prajurit yang bertugas di pulau terluar.
Pasalnya, kondisi alam di perairan menuju Pulau Ndana sulit diprediksi.
"Saat cuaca buruk pernah kita laksanakan tiga minggu sekali.
Biasanya saat musim angin timur maupun angin barat.
Kendalanya di gelombang laut sangat tinggi sekali sehingga kita menunda durlog dari Pulau Rote ke Pulau Ndana," kata dia.
Untuk menyiasati kelangkaan stok makanan, para prajurit satgas harus memanah ikan di perairan Pulau Ndana.
"Kegiatan memanah ikan itu yang biasa kami lakukan apabila tidak ada dorlog," kata Sertu Paulus.

Melihat Babinsa Bertugas di Desa Paling Selatan NKRI
Menarik melihat bagaimana tugas seorang Bintara Pembina Desa alias Babinsa TNI AD yang berdinas di desa paling selatan wilayah NKRI.
Serda H Assegaf sudah enam tahun terakhir mengemban tugas sebagai Babinsa di Desa Oeseli, Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Secara umum, tugas Serda Assegaf sebagai Babinsa sama seperti pada umumnya.
Namun memang apa yang dihadapinya di sini jauh lebih berat mengingat dirinya bertugas di wilayah perbatasan.
Desa Oeseli adalah desa berpenghuni yang berada di ujung selatan wilayah NKRI.
Kawasan ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di bagian selatannya.