Persiapan Gelora Sriwijaya Jakabaring Sambut Liga 2, Lebih Megah Banyak Motif Songket

Momen tuan rumah Liga 2 2021 jadi uji kemampuan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), dalam rangka persiapan Piala Dunia U- 20

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
LINDA TRISNAWATI
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Basyaruddin Akhmad. 

* Kapasitas penonton di sini berapa banyak

Kapasitas singel seat bisa 30 ribu - 40 ribu. Kalau ini dihitung benar bisa 26 ribu - 30 ribu seat. Kalau untuk Liga 2, kita belum tahu teknisnya, apakah hanya pemain yang hadir karena masih PPKM.

* Untuk Januari mendatang rumputnya diganti atau bagaimana

Nggak diganti tinggal dipelihara, disiram, diberi pupuk, penyemprotan racun untuk rumput teki, pemotongan dan lain-lain. 

* Berapa anggran yang digunakan untuk perbaikan semua ini

Waktu kita mau mengejar U 20 di 2021, total bersama dengan Stadion Bumi Sriwijaya dianggarkan sekitar Rp 30 miliaran. Tapi itu masih kurang, karena masih banyak pekerjaan-pekerjan yang secara detail belum terakomodir. 

Untuk lapangan latihan sudah rapi semua. Untuk 2022 akan dianggarkan pemeliharaan hingga untuk 2023, sehingga memenuhi persyaratan dari VIVA.

* Setelah Liga 2 apakah ini akan ditutup?

Dari sekarang uda ditutup sampai untuk tanggal 26 September mendatang kick off Liga 2. Jadi setelah kick off baru dipakai. Setelah Liga 2 akan ditutup kembali.

* Kenapa dipilih Liga 2 dan U 20 diselenggarakan di sini?

Karena kita punya kesiapan dan punya venuenya. Lalu ada juga perjuangan dari SFC, PSSI kita dan pihak terkait lainnya, mereka berjuang untuk mendapatkan tempat sebagai tuan rumah. 

Kalau kami dari Pemprov Sumsel mempersiapkan veneunya, sehingga memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan.  

* Inspirasi didapatkan ide untuk desain GSJ ini dari mana?

Waktu itu saya pengen dijaman kepemimpinan Gubernur Sumsel Herman Deru stadion ini punya ciri khas tersendiri dan tampil beda. 

Jadi saya mempertegas saja songket-songket yang ada di luar waktu Asian Games ditutup dengan ornamen, kini sudah dibuka kembali saya renovasi, sehingga warnanya lebih cerah.

Lalu untuk yang di dalam ini, sesuai keinginan Gubernur Sumsel Herman Deru untuk memunculkan kearifan lokal. Makanya tiang-tiangnya itu ada ornamen songket.

Kemudian di dalam stadion ada ide untuk menggambarkan semangat merah putih. Hasilnya JSC tampil beda dan lebih megah dari sebelum.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved