Persiapan Gelora Sriwijaya Jakabaring Sambut Liga 2, Lebih Megah Banyak Motif Songket
Momen tuan rumah Liga 2 2021 jadi uji kemampuan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), dalam rangka persiapan Piala Dunia U- 20
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Momen tuan rumah Liga 2 2021 jadi uji kemampuan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), dalam rangka persiapan Piala Dunia U- 20 tahun 2023 mendatang
Bahkan sejak setahun lalu GSJ yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) sudah bersolek untuk menghadapi Piala Dunia U-20.
"Ada dua yang akan kita lakukan di sini, pertama untuk Liga 2 dan jangka panjangnya untuk U-20," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Basyaruddin Akhmad saat diwawancarai secara khusus oleh Tribun Sumsel, Selasa (21/9/2021).
Menurut Basyaruddin, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring ini sudah siap untuk gelaran Liga 2 ataupun U 20. Untuk Liga 2 persipanya bisa dikatakan sudah 100 persen, sedangkan untuk U 20 persiapannya diatas 90 persen.
Berikut wawancara khusus Tribun Sumsel dengan Basyaruddin di Stadion Gelora Sriwijaya.
* Bagaimana kesiapan untuk Liga 2
Memang sebelumnya ada beberapa catatan seperti pintu, loker, ruang ganti pakaian, lampu dan lain-lain. Itu semua sudah kita inventarisasi dan segera diperbaiki.
Ada dua yang akan kita lakukan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring imi pertama untuk Liga 2 2021 dan jangka panjangnya untuk U-20.
* Apa saja catatan yang sedang dikerjakan
Misalnya untuk Liga dua lampu sudah cukup, kemarin sudah dites. Kalau liga dua 8000-1000 Lux sudah cukup, tapi untuk U-20 berkisar 2500 an Lux. Saat ini kita sudah pasang yang sampai 2374 Lux, tingal nambah sedikit dan sudah kita anggarkan.
Kemudian untuk bench pemain dan official itu acrilicnya ada pecah karena ada angin dan kita perbaiki. Segera akan dipasang untuk kursinya pemain dan official.
Untuk lainnya seperti rumput kalau Liga 2 masih cukup. Tapi setelah Liga 2 akan kita tutup total, karena di Januari 2020 dari delegasi VIVA akan datang kesini.
* Kabarnya 26 September ini kan kick off Liga 2, apakah sudah siap
Iya sudah siap, nggak ada yang signifikan yang perlu dilakukan.
* Kapasitas penonton di sini berapa banyak
Kapasitas singel seat bisa 30 ribu - 40 ribu. Kalau ini dihitung benar bisa 26 ribu - 30 ribu seat. Kalau untuk Liga 2, kita belum tahu teknisnya, apakah hanya pemain yang hadir karena masih PPKM.
* Untuk Januari mendatang rumputnya diganti atau bagaimana
Nggak diganti tinggal dipelihara, disiram, diberi pupuk, penyemprotan racun untuk rumput teki, pemotongan dan lain-lain.
* Berapa anggran yang digunakan untuk perbaikan semua ini
Waktu kita mau mengejar U 20 di 2021, total bersama dengan Stadion Bumi Sriwijaya dianggarkan sekitar Rp 30 miliaran. Tapi itu masih kurang, karena masih banyak pekerjaan-pekerjan yang secara detail belum terakomodir.
Untuk lapangan latihan sudah rapi semua. Untuk 2022 akan dianggarkan pemeliharaan hingga untuk 2023, sehingga memenuhi persyaratan dari VIVA.
* Setelah Liga 2 apakah ini akan ditutup?
Dari sekarang uda ditutup sampai untuk tanggal 26 September mendatang kick off Liga 2. Jadi setelah kick off baru dipakai. Setelah Liga 2 akan ditutup kembali.
* Kenapa dipilih Liga 2 dan U 20 diselenggarakan di sini?
Karena kita punya kesiapan dan punya venuenya. Lalu ada juga perjuangan dari SFC, PSSI kita dan pihak terkait lainnya, mereka berjuang untuk mendapatkan tempat sebagai tuan rumah.
Kalau kami dari Pemprov Sumsel mempersiapkan veneunya, sehingga memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan.
* Inspirasi didapatkan ide untuk desain GSJ ini dari mana?
Waktu itu saya pengen dijaman kepemimpinan Gubernur Sumsel Herman Deru stadion ini punya ciri khas tersendiri dan tampil beda.
Jadi saya mempertegas saja songket-songket yang ada di luar waktu Asian Games ditutup dengan ornamen, kini sudah dibuka kembali saya renovasi, sehingga warnanya lebih cerah.
Lalu untuk yang di dalam ini, sesuai keinginan Gubernur Sumsel Herman Deru untuk memunculkan kearifan lokal. Makanya tiang-tiangnya itu ada ornamen songket.
Kemudian di dalam stadion ada ide untuk menggambarkan semangat merah putih. Hasilnya JSC tampil beda dan lebih megah dari sebelum.