Berita Nasional

Punya Keahlian Menyamar, Pentolan Teroris MIT Ali Kalora Tewas Dalam Baku Tembak di Parigi

Selama ini, Ali Kalora Pempimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dikenal sangat licin menghindari kejaran aparat gabungan. Ia akhirnya tewas ditembak

Editor: Wawan Perdana
Kompas.TV/ Kolase Wikipedia
Ali Kalora Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tewas dalam baku tembak, Sabtu (18/9/2021) 

TRIBUNSUMSEL.COM, POSO-Ali Kalora, pria yang sangat diburu selama ini akhirnya tewas dalam baku tembak di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).

Selama ini, Ali Kalora Pempimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dikenal sangat licin menghindari kejaran aparat gabungan.

Ia juga dikenal memiliki kemampuan menyamar sehingga sulit ditangkap. Terkadang Ali menyamar sebagai warga lokal, jadi petani, atau apa saja.

Selain Ali Kalora, baku tembak yang terjadi pada pukul 18.15 WITA itu juga menewaskan satu anggota MIT.

Anggota MIT yang tewas itu diduga bernama Jaka Ramadhan.

Dari kontak senjata itu, Satgas Madago Raya mengamankan sejumlah barang bukti milik kedua teroris, salah satunya adalah sepucuk senjata api M16.

Nama Ali Kalora dan Jaka Ramadhan masuk dalam dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait tindak pidana terorisme.

Selain mereka berdua, ada empat nama yang juga masuk DPO yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Pemimpin tertinggi MIT sejak 2016

Nama Ali Kalora, pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), diduga kuat terlibat pembunuhan satu keluarga di Dusun St.2 Lewono, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pada Jumat (27/11/2020).

Total ada empat orang yang dibunuh yakni pasangan suami istri, anak dan menantu. Selain itu ada enam rumah yang dibakar.

Mereka juga mengambil 40 kilogram beras dan membakar kendaraan bermotor.

Ali Kalora menjadi pemimpin MIT sejak tahun 2016 menyusul ditangkapnya pentolan MIT, Basri alias Bagong, pada tahun 2016.

Baca juga: Ayah dan Anak Tewas di Poso Dibunuh dengan Sadis Diduga Oleh Kelompok MIT Ali Kalora

Pada tahun yang sama, Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan aparat keamanan tahun 2016.

Dilansir dari BBC Indonesia, Ridlwan Habib, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia saat wawancara dengan BBC Indonesia pada Rabu (2/1/2019), menilai Ali Kalora tidak memiliki pengaruh sekuat Santoso, yang mampu merekrut puluhan orang.

Sumber: Kompas
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved