Darurat Covid 19
Melihat Bahaya Kaki Menghitam pada Pasien Covid-19 yang Bisa Terjadi Saat Isolasi Mandiri
Melihat Bahaya Kaki Menghitam pada Pasien Covid-19 yang Bisa Terjadi Saat Isolasi Mandiri
"Jadi darah-darah yang seharusnya datang ke kaki enggak bisa lewat," jelasnya.
Hal tersebut bisa menyebabkan beberapa keluhan seperti kram, mati rasa, kebas, susah digerakkan, dan dalam kondisi parah bisa menghitam.
Dalam kasus parah seperti kaki menghitam, disebut bisa menyebabkan kaki harus diamputasi.
"Karena itulah jika kita cek saturasi jangan hanya di tangan juga, di kaki juga, sama enggak, mestinya sama," ujarnya.
Ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat pasien Covid-19 rentan mengalami hal tersebut.
Misalnya orang dengan komorbid penyakit diabetes, obesitas, riwayat penyakit jantung, pernah pasang ring, stroke, atau berbagai masalah jantung lainnya.
"Ternyata kasus ini meningkat jumlahnya, sudah ada penelitiannya sejak tahun lalu bahwa serangan kaki, kakinya jadi hitam itu lebih tinggi ketika pandemi," jelasnya.
Baca juga: Update Covid 19 Empat Lawang: Akhir Agustus 295 Kasus, Pembatasan Sosial Mulai Dillonggarkan
Baca juga: BPJS Kesehatan dan PMI Kota Palembang Bantu Pasien Covid-19 lewat Aksi Donor Darah
Penyakit itu juga ada kaitannya dengan D-Dimer.
Jika D-Dimer tinggi dikhawatirkan jika pembekuan darah atau gumpalan darah di pembulu darah akan lebih tinggi.
Hal itu berbahaya karena pembulu darah vena tersebut berfugsi sebagai jalur pertukaran antara darah bersih dan darah kotor menuju paru-paru.
Sehingga jika tersumbat darah kotor dan bersih tidak bisa bertukar tempat, itu juga yang menyebabkan saturasi menurun.
Hal ini masih bisa terjadi ketika pasien baru sembuh dari Covid-19.
Untuk itu dia menganjurkan agar dilakukan pemeriksaan D-Dimer bagi pasien Covid-19 terutama yang dirawat di rumah sakit.
"Kalau dia menyumbatnya masih di pembulu darah baik, di pembulu darah vena yang ada di kaki, itu yang bikin bengkak," ujarnya.
Kemudian jika itu terjadi pembulu darah arteri juga bisa ikut terhimpit.