Berita Palembang
Sosok Nurma Petugas Kebersihan Diduga Korban Tabrak Lari di Ampera, Meninggal Dini Hari Tadi
Nurma yang sudah bekerja selama 28 tahun sebagai petugas kebersihan DLHK Kota Palembang ini, sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Wawan Perdana
Iwan bersama dua orang saksi mendatangi Unit Laka Satlantas Polrestabes Palembang untuk membuat laporan dan membuka kejelasan atas kejadian yang menimpa pegawainya.
Ia masih belum mengetahui pasti apakah almarhumah betul jadi korban tabrak lari atau tidak.
"Makanya kami buat laporan, supaya tahu kronologi seperti apa dan ditindak lanjut kepolisian. Karena ini masih belum diketahui penyebabnya apa, kami tak mau menduga-duga, " pungkasnya.
Keterangan Rekan Korban
Husna (58 tahun), rekan sesama petugas kebersihan mengatakan, tidak mengetahui persis apa yang menabrak korban. Sebab ketika melihat korban dari seberang jalan, posisinya sudah tergeletak.
"Almarhumah lagi nyapu di sisi kanan Jembatan Ampera, saya di seberangnya. Belum sempat lihat yang nabrak dia apa. Karena pas saya lihat sudah tergeletak di pinggir jalan, " kata Husna saat dijumpai ketika membuat laporan di Unit Laka Satlantas Polrestabes Palembang didampingi Kepala UPTD LHK IT I, Rabu (25/8/2021).
Menurut dia kondisi lalu lintas di sekitar lokasi normal, melihat kondisi korban tergeletak ia meneriakkan minta tolong kepada orang di sekitar. Kejadian terjadi sekitar pukul 08:00 WIB.
"Saya langsung teriak minta tolong, lalu ada datang sesama petugas kebersihan, pengendara dan polisi yang bantu membawa almarhumah, " katanya.
Husna sudah mengenal korban sejak lama, yang ia ketahui korban juga tidak pernah bercerita apakah ada penyakit yang diderita.
"Tidak belum ada dia cerita soal sakit, tapi kami sudah kenal lama memang biasa nyapu di sekitar sini, " ujarnya.
Sementara saksi mata lainnya, Madi (59) mengatakan, korban sempat dibawa ke rumah sakit AK Gani menggunakan kendaraan pribadi.
Ia melihat korban sudah tergeletak dengan darah yang keluar di kepala.
"Korban kami bawa, rame itu yang membantu ada polisi yang jaga di sekitar juga ikut bantu. Sudah ada darah di kepala dan tangannya," katanya.
Madi menambahkan, ketika dibawa ke RS AK Gani korban juga masih dalam keadaan sadar. Kemudian dari RS AK Gani almarhum jiga dibawa ke RS Muhammad Hoesin.
"Pas di bawa ke RS AK Gani masih sadar almarhum, " katanya.